Dalam dunia server dan jaringan, tentu tidak asing lagi dengan istilah colocation server. Istilah ini juga dikenal dengan nama colocation data center. Jenis colocation server pun banyak macamnya dan penggunaan layanan ini bertujuan untuk menghemat biaya operasional maupun investasi perusahaan.
Baca juga : memahami fungsi dan cara kerja FTP
Sebelum memahami lebih jauh tentang jenis, layanan, kelebihan, dan kekurangan, maka penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu colocation server. Tipe layanan ini memungkinkan pengguna untuk meletakkan server di data center dengan lebih mudah dan praktis.
Pengertian Colocation Server
Colocation server memiliki pengertian menempatkan perangkat jaringan dan hardware server pada data center. Tujuannya adalah untuk menghemat biaya operasional dan mempercepat pemenuhan kebutuhan perusahaan pada IT.
Dibandingkan dengan membangun data center sendiri, maka lebih hemat menaruhnya di pusat data. Karena membangun data center sendiri membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan biaya pengelolaannya pun sangat tinggi.
Maka colocation server bisa menjadi solusi tepat bagi para praktisi di bidang bisnis online, banking, maupun programming. Mereka tidak harus mengeluarkan budget mahal sehingga bisa focus menjalankan bisnis.
Jenis Colocation Server
Tipe layanan colocation server ini pada dasarnya adalah tempat untuk meletakkan atau menempatkan suatu server pengguna di data center baik berupa physical atau hardware server. Tipe layanan ini biasanya memiliki dua jenis server berbeda, yakni sebagai berikut:
- Managed colocation, merupakan operasi atau proses untuk monitoring, maintenance, serta update atas server yang ditangani oleh penyedia layanan ini
- Unmanaged colocation, merupakan proses monitoring yang tanggung jawabnya dilimpahkan kepada pengguna atau pemilik server mulai dari perbaikan hingga melakukan data backup untuk Tindakan pencegahan
Pada dasarnya, colocation server sebenarnya memiliki kesamaan dengan dedicated server dan hanya status kepemilikan server itu sendiri yang membedakannya.
Dalam tipe dedicated, pengguna akan menyewa physical server milik penyedia hosting. Sedangkan tipe colocation adalah menyewa tempat yang dimiliki data center.
Kelebihan Colocation Server
Bagi yang ingin menghemat budget operasional, maka menyewa colocation server patut dipertimbangkan. Berikut ini beberapa kelebihan yang perlu Anda ketahui, di antaranya:
1. Hemat Biaya
Colocation server banyak dipilih dan digunakan oleh perusahaan yang ingin meningkatkan efisiensi operasional di bidang IT. Karena seperti disinggung sebelumnya bahwa membuat tempat penyimpanan sendiri membutuhkan biaya besar. Mulai dari pembangunan Gedung, pembelian rak, cooling, dan lain sebagainya.
Baca juga : pengertian dan jenis-jenis jaringan nirkabel
Biaya pemeliharaan untuk membangun data center pun terhitung besar termasuk peremajaan konstruksi atau infrastruktur yang sudah rusak atau lama sehingga perlu diperbarui. Sementara itu, jika memutuskan untuk menyewa ruang, maka bisa lebih meminimalisir biaya jika memilih tempat yang tepat.
Anda tidak harus menyiapkan bangunan, rak, infrastruktur, konstruksi, dan lainnya. Cukup meng-upgrade maupun menambahkan rak-rak, memori, dan RAM jika memang diperlukan sehingga prosesnya pun tidak rumit sama sekali.
2. Efisien
Anda tidak perlu repot-repot lagi mengurusi peremajaan dan pemeliharaan server ketika memutuskan untuk menggunakan layanan colocation server. Hal ini dikarenakan semua sudah ditangani oleh penyedia layanan secara penuh dan menyeluruh.
Alhasil waktu yang seharusnya digunakan untuk mengurusi hal tersebut bisa dialihkan untuk focus pada urusan bisnis dan operasional perusahaan lainnya. Dari segi waktu dan biaya pun sangat lebih efektif serta efisien.
3. Standar Keamanan
Jasa layanan colocation server memberikan jaminan keamanan atas lokasi dan Gedung yang digunakan sebagai tempat penyimpanan server. Sehingga perusahaan yang menitipkan server ke penyedia jasa layanan ini dijamin aman dari segala hal dan resiko.
Mulai dari kebakaran, peretas data server, bencana alam, hacker, dan lain sebagainya. Tentu hal ini sangat penting karena dengan adanya jaminan tersebut klien pun lebih tenang menaruh servernya di tempat yang tepat.
Kriteria dalam Memilih Colocation Server
Sudah banyak perusahaan IT yang menyediakan layanan colocation sebagai tempat penyimpanan server ini, termasuk Indonesia. Namun, sebelum memilih perusahaan yang tepat, penting untuk mencari tahu reputasi dan kondisi perusahaan tersebut apakah sudah memenuhi standar atau belum.
Berikut ini beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan, di antaranya:
- Gedung dibangun di lokasi yang aman dari kerusuhan dan bencana alam
- Melayana selama 24/7 non-stop secara personal
- Kerahasiaan server terjamin keamanannya
- Memiliki standar keamanan tinggi dengan dilengkapi kamera CCTV selama 24 jam
- Ruangan didesain sedemikian rupa agar aman dari kebakaran
- Tersedia power listrik yang cukup dan memadai untuk menunjang operasional
- Tersedia fasilitas cooling atau air temperature control
- Memiliki koneksi jaringan internet yang stabil
- Selalu update secara regular dan memiliki sistem monitoring yang bagus
Contoh Perusahaan Colocation Server
Berikut dibawah ini beberapa contoh perusahaan colocation server yang perlu Anda ketahui sebagai referensi, diantaranya yaitu:
1. INAP
Basis dari perusahaan colocation server INAP ini berada di Jepang, tepatnya Tokyo dan Osaka. Perusahaan ini menyediakan server terbesar di negara tersebut.
2. Amazon Web Services (AWS)
Sesuai namanya, perusahaan ini merupakan bagian dari grup Amazon.com yang berbasis di Seattle, Washington, Amerika Serikat sejak tahun 2022.
Baca juga : cara mengatasi serangan AGC pada web wordpress
Beberapa layanan yang disediakan seperti infrastruktur cloud computing, layanan yang saling terintegrasi, dan kostumisasi.
3. Tier3 Data Center
Pusat dari perusahaan ini ada di Kuala Lumpur, Malaysia dan menyediakan berbagai bidang yang dibutuhkan perusahan. Baik perusahaan IT maupun instansi lainnya.
Dengan mengetahui jenis colocation server serta fungsinya di atas, maka sangat disarankan untuk memilih jasa penyedia layanan yang tepat dibandingkan membangun data center sendiri.