Nur Alam Hobi bergelut di bidang teknologi, digital marketing dan seo spesialist. CEO di agency digital Surabaya Masdzikry.com, lets work together.

Memahami Perbedaan DFD dan ERD pada Sistem Informasi

2 min read

Perbedaan DFD dan ERD pada Sistem Informasi

Mungkin sebagian orang masih merasa asing dengan istilah DFD dan ERD. Kedua istilah tersebut merupakan model penyajian data untuk memudahkan dalam mengidentifikasi aliran data. Selain itu, model penyajian data tersebut untuk mengidentifikasi masukan dan keluaran.

Baca juga : memahami pengertian dan fungsi audit trail

Kedua istilah tersebut memiliki peranan yang sangat penting untuk menjalin komunikasi yang efektif antara cara anggota dari departemen berbeda, tetapi masih dalam satu perusahaan. Bisa dikatakan jika EFD dan ERD mempunyai persamaan dan perbedaan.

Pengertian DFD dan ERD

DFD atau Data Flow Diagram merupakan model penyajian data dari sistem informasi yang dibangun berupa diagram yang mengidentifikasi proses aliran data input atau output. EFD juga diartikan sebagai diagram arus data sistem dengan menggunakan notasi simbol.

Sedangkan ERD atau Entity Relationship Diagram merupakan model penyajian data berupa diagram untuk mengidentifikasi hubungan antar tabel. Diagram ini dijalin melalui foreign key tabel dan primary key yang ada pada database.

Pendapat lain mengatakan jika ERD merupakan teknik memodifikasi kebutuhan data dari organisasi. Lebih tepatnya, ERD termasuk model data yang digunakan untuk spesifikasi pada database.

Komponen-komponen DFD

Ada 4 komponen data flow diagram yang mungkin belum diketahui banyak orang. Adapun komponen yang dimaksudkan berupa user atau Terminator, process, data store dan data flow. Lebih jelasnya berikut penjelasan komponen-komponen tersebut.

1. User atau Terminator

Komponen pertama dari DFD yaitu User dan Terminator. Komponen ini merupakan kesatuan di luar sistem atau biasa disebut dengan external entity. Tutup saja fungsi dari komponen ini berbeda dengan yang lainnya.

Baca juga : fungsi geoprocessing pada sistem informasi

Adapun fungsinya untuk memberikan input kebagian sistem. Selain itu, user dan Terminator juga berfungsi untuk menerima output yang berasal dari sistem. Baik itu berupa organisasi, orang atau sistem lainnya.

2. Process

Terkait DFD dan ERD, keduanya mempunyai komponen yang berbeda. Misalnya saja DFD yang berfungsi untuk mengolah input menjadi output. Komponen ini juga mengidentifikasi proses aliran data input atau output.

3. Data Flow

Adapun komponen selanjutnya dari DFD yang selanjutnya yaitu Data Flow. Komponen ini berfungsi sebagai aliran data pada sistem. Hal ini bisa meliputi antar proses, antar proses dan data store, serta antar Terminator dan proses.

4. Data Store

Sesuai dengan namanya, Data Store sebagai komponen dari DFD berguna untuk menyimpan data pada bentuk database. Selain itu, Data Flow Diagram tampilan berupa tabel, sehingga lebih mudah dipahami.

Tujuan Data Flow Diagram

Membahas mengenai DFD dan ERD tidak akan terlepas dari apa saja tujuannya. Perlu diketahui jika kedua istilah tersebut mempunyai tujuan yang berbeda. Sebagaimana berikut ini beberapa tujuan dari Data Flow Diagram.

  • Data flow diagram tujuan dibuatnya untuk menggambarkan fungsi-fungsi yang akan mentransformasikan aliran data.
  • Data flow diagram juga bertujuan untuk memberikan indikasi terkait bagaimana data ditransformasikan. Biasanya tujuan ini terjadi saat data bergerak pada sistem.

Fungsi Data Flow Diagram

Mengingat DFD merupakan model penyajian data dari sistem informasi yang dibangun berupa diagram yang mengidentifikasi proses aliran data input atau output, sehingga mempunyai fungsi tersendiri. Sebagaimana berikut ini fungsi-fungsinya.

  • DFD digunakan untuk menggambarkan sistem menjadi jaringan proses yang fungsional. Proses ini nantinya akan dihubungkan satu sama lain menggunakan alur data secara komputerisasi dan manual.
  • DFD juga digunakan sebagai alat dalam pembuatan model, sehingga dapat memberikan penekanan pada fungsi sistemnya.
  • DFD juga berfungsi sebagai alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data.

Komponen-komponen ERD

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya jika EFD dan ERD mempunyai komponen masing-masing. Komponen inilah yang menunjukkan perbedaan antara keduanya. Adapun sebagaimana berikut ini komponen-komponen dari ERD.

1. Entitas

Entitas merupakan sebuah objek yang mempunyai perbedaan tersendiri dibandingkan dengan yang lainnya. Jadi, entitas ini bisa diwujudkan melalui basis data. Adapun contoh dari entitas seperti buku, mahasiswa dan kartu anggota perpustakaan.

2. Relasi

Relasi merupakan hubungan yang terjadi antara dua jenis entitas sekaligus. Relasi juga dapat direpresentasikan sebagai garis lurus yang menghubungkan antara dua entitas. Adapun contohnya adalah mahasiswa mendaftar beasiswa. Jadi, mendaftar adalah relasinya.

3. Atribut

Atribut sebagai komponen ERD memberikan informasi mengenai jenis entitas secara rinci. Sedangkan struktur internal dari atribut berupa tipe data. Sebagaimana berikut ini jenis-jenis atribut.

Baca juga : pengertian sistem informasi menurut para ahli

Atribut Key merupakan gabungan dari beberapa atribut yang berguna untuk membedakan semua baris data yang disajikan dalam tabel yang unik.

  • Atribut simple merupakan atribut yang tidak dapat dipecah dan bernilai atomic.
  • Atribut Multivalue merupakan atribut yang memiliki lebih dari satu nilai.
  • Atribut Composite merupakan atribut yang terdiri dari kumpulan atribut kecil dan masih bisa dipecah.
  • Atribut Derivatif merupakan atribut yang dihasilkan dari relationship dengan lambang garis putus-putus bentuk oval.

Penutup

Itulah penjelasan lengkap mengenai DFD dan ERD yang harus dipahami. Dapat disimpulkan jika DFD untuk mengidentifikasi proses aliran data input atau output. Sedangkan ERD untuk mengidentifikasi hubungan antar tabel.

Nur Alam Hobi bergelut di bidang teknologi, digital marketing dan seo spesialist. CEO di agency digital Surabaya Masdzikry.com, lets work together.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *