Reksadana merupakan salah satu jenis investasi yang patut untuk dipertimbangkan terutama bagi pemula yang ingin mencoba peluang berinvestasi. Instrumen investasi ini termasuk yang banyak diminati dan menjadi favorit investor pemula maupun mereka yang sudah ahli. Di sisi lain jenis produk investasi reksadana juga cukup beragam.
Baca juga : tips cara mengatasi transfer ovo gagal
Pada dasarnya ada berbagai jenis dan macam investasi yang bisa dilakukan sebagai salah satu peluang untuk menghasilkan keuntungan.
Namun, tentu saja sebagai investor harus memilih jenis produk investasi reksadana terbaik agar tidak menimbulkan kerugian. Pahami terlebih dahulu karakteristik yang sesuai dengan proporsi yang dimiliki dalam memilih produk reksadana.
Jenis Produk Investasi Reksadana
Ada banyak sekali jenis produk reksadana yang bisa Anda pilih untuk investasi. Tentu saja penting untuk melakukan riset terlebih dahulu agar bisa memilih produk yang dapat memberikan keuntungan besar. Sehingga investasi dana yang yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian titik berikut beberapa jenis produk reksa dana, di antaranya:
1. Reksadana Pendapatan Tetap
Segala jenis pekerjaan maupun investasi yang dapat memberikan pendapatan tetap tentu akan memberi kenyamanan tersendiri bagi investor. Jenis produk reksadana pendapatan tetap dapat memberikan return yang besar atau bahkan di atas pasar uang dan resikonya cenderung minim. Reksadana ini lebih banyak bermain di sektor surat hutang jangka panjang.
Dana reksadana pendapatan tetap dialokasikan ke instrumen obligasi milik swasta maupun pemerintah yang pergerakannya relatif stabil. Pengertian obligasi sendiri merupakan surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan swasta maupun pemerintah kepada investor sebagai bukti kepemilikan.
Contohnya ketika Anda membeli obligasi kepada suatu perusahaan, maka itu artinya perusahaan tersebut berhutang. Sebagai jaminan kepada investor, perusahaan memberikan kupon yang berisi tanggal jatuh tempo serta bunga yang dijanjikan sebagai keuntungan atau profit yang akan didapatkan.
2. Reksadana Pasar Uang
Jenis reksadana pasar uang pada umumnya menjadi pilihan bagi investor pemula karena memiliki resiko yang minim. Meskipun minim resiko, keuntungan yang didapatkan pun terbilang yang tetap besar yakni di atas bunga deposito.
Baca juga : kode transfer bank ATM di Indonesia
Mayoritas dana pada jenis reksadana ini dialokasikan ke sektor surat utang berharga dengan jatuh tempo dibawah satu tahun. Contohnya seperti sertifikat deposito dan sertifikat Bank Indonesia. Berikut pengertian dari masing-masing jenis sertifikat tersebut, yaitu:
- Sertifikat Deposito merupakan surat berharga yang dikeluarkan oleh pihak bank kepada nasabah yang menabung di instrumen deposito sebagai modal. Dalam sertifikat tersebut biasanya tercantum jatuh tempo dan suku bunga yang akan didapatkan oleh nasabah.
- Sertifikat Bank Indonesia merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh negara dengan jangka waktu 1 sampai 12 bulan dengan tingkat suku bunga yang dihasilkan dari lelang oleh Bank Indonesia.
3. Reksadana Saham
Bagi yang ingin berinvestasi dengan jumlah keuntungan banyak maka bisa memilih reksadana saham. Karena jenis reksadana ini sangat cocok untuk dijadikan pilihan bagi mereka yang agresif. Karakter yang banyak dikenal dalam reksadana saham adalah high risk high return, artinya resiko dan keuntungan sama-sama besar.
Dana investor pada jenis reksadana ini sebagian besar dialihkan ke instrumen saham. Sedangkan sisa dana lainnya dialokasikan ke pasar uang.
Pengertian saham sendiri merupakan surat atas kepemilikan terhadap suatu perusahaan. Sehingga secara tidak langsung investor jika memiliki hak untuk mengelola perusahaan tersebut dengan porsi sesuai jumlah saham yang dimiliki.
4. Reksadana Campuran
Reksadana jenis ini juga bisa menjadi pilihan yang cukup menguntungkan dan cocok bagi investor dengan karakteristik moderat. Hal ini dikarenakan reksadana campuran mengalihkan sebagian dananya ke saham sehingga resikonya pun cukup lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis reksadana pendapatan tetap.
Reksadana campuran mengalokasikan dana dari para investor ke beberapa sektor pasar modal baik obligasi saham maupun pasar uang. Keuntungan yang akan didapatkan memang cenderung lebih tinggi namun resikonya juga cukup tinggi.
5. Reksadana Syariah
Bagi Anda seorang muslim yang ingin mencoba berinvestasi namun takut instrumen atau produk apa yang cocok tanpa menyalahi aturan agama terkait riba, maka reksadana syariah bisa menjadi pilihan. Pada dasarnya sistem dan cara kerja Reksadana Syariah sama dengan jenis lainnya.
Baca juga : pengertian dan fungsi saham menurut para ahli
Hanya saja pada reksadana syariah dikelola dengan prinsip syariah. Contohnya berinvestasi pada surat berharga dalam bentuk saham maupun obligasi ke perusahaan yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah, terdapat kegiatan cleansing sebagai salah satu kegiatan amal jika ada transaksi yang tidak sesuai.
Selain itu, reksadana syariah juga diawasi secara langsung oleh Dewan Pengawas Syariah sehingga kredibilitas dan keamanannya cukup terjamin. Anda bisa berinvestasi dengan tenang tanpa khawatir ketidakjelasan sumber maupun alokasi dana.
6. Reksadana yang Mendukung Infrastruktur dan Sektor Riil
Jenis reksadana ini memungkinkan adanya pembiayaan pada infrastruktur dan sektor riil. Secara teknis masih dibedakan lagi dalam beberapa jenis sebagai berikut:
- Reksadana Penyertaan Terbatas di mana dana yang dihimpun dari pemodal professional diinvestasikan pada portofolio efek yang tidak terbatas pada instrumen pasar modal
- Efek Beragun Aset, di mana produk investasi ini memiliki portofolio yang terdiri dari aset keuangan
- Dana Investasi Infrastruktur yang sebagian besar dananya digunakan untuk investasi pada jenis aset infrastruktur seperti fisik, fasilitas teknis, perangkat keras, sistem, dan lain sebagainya.
Dari berbagai jenis produk investasi reksadana di atas, Anda dapat memilih sesuai kebutuhan. Konsultasikan kepada ahlinya agar bisa memilih produk yang tepat sesuai profil portofolio. Semoga bermanfaat.