Ada berbagai hal yang perlu diperhatikan oleh founder ketika mengembangkan perusahaan rintisan atau startup, salah satunya yaitu MVP (Minimum Viable Product) yang merupakan pengetahuan dasar dalam startup. Nah di kesempatan ini saya akan membahas seputar apa itu startup dan cara menentukannya.
Baca juga : pemanfaatan era digitalisasi dengan berkarya melalui blog
Seperti yang kita tau, di era digitalisasi saat ini ada banyak kalangan khususnya remaja millenial tertarik membuat startup dengan berbagai inovasi yang telah menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka. Tentu, hal ini menjadi hal positif seiring berkembangnya teknologi.
Apa Itu Minimum Viable Product (MVP)?
MVP adalah minimum viable product yang didalamnya terdapat berbagai aturan dan fitur dasar yang bisa dipelajari oleh pengguna, fungsinya yakni agar bisa digunakan secara bertahap dalam memperhatikan beragam aspek terkait feedback atau keinginan dari para konsumen.
Sedangkan MVP Startup merupakan bentuk dari perusahaan atau bidang usaha yang secara bertahap menawarkan produk atau layanan kepada konsumen.
Seiring berjalannya waktu, pelaku usaha yang menggunakan metode minimum viable product sedikit demi sedikit dapat mengetahui permintaan konsumen terkait berbagai fitur dan variasi produk. Sehingga hal ini dapat menghemat biaya produksi dan produk dapat terjual dengan lebih maksimal.
Sebagai contoh, ada startup yang memiliki produk berbentuk makanan instan. Dalam langkah awal, startup ini mencoba menawarkan prototype produk tanpa rasa sambal. Hal ini bertujuan untuk mengetahui respon awal dari para konsumen apakah bagus atau tidak, langkah ini bisa disebut sebagai minimum viable product (MVP).
Cara Menentukan MVP Startup
MVP Startup tidak bisa diterapkan sembarangan, ada berbagai aspek penting yang perlu anda pahami. Sebagai langkah awal, Anda harus memahami kebutuhan para konsumen dan produk yang dijual kedepannya bisa menjadi solusi untuk mengatasi berbagai masalah pada target pasar.
Baca juga : cara memindahkan data dari android ke laptop
Dalam hal ini, para pengguna atau konsumen tidak pernah peduli mengenai secanggih apa layanan dan teknologi yang Anda terapkan dalam membuat startup, seperti jumlah karyawan, jumlah mesin penggerak atau jumlah produk yang beredar di pasar bebas.
Konsumen hanya melihat dari sisi inovasi dalam mampu atau tidaknya produk untuk memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan masalahnya. Selain itu, Anda perlu melakukan komunikasi dengan para pelanggan untuk mengetahui feedback atau respon mereka secara langsung.
Hal ini bertujuan untuk membuat variasi produk yang dibutuhkan oleh konsumen yang kedepannya bisa digunakan untuk proses pengembangan produk tersebut. Startup dinilai kurang efektif dan bisa memakan biaya riset yang cukup besar jika belum menggunakan metode MVP.
Kelebihan Menerapkan MVP Startup
Adapun beberapa keunggulan yang dapat diperoleh dalam menerapkan teknik MVP Startup bagi perkembangan bisnis Anda, diantaranya yaitu:
1. Minim Resiko
Bagi seseorang yang mulai membuat startup baru mungkin mempunyai kekurangan dari sisi modal yang minim atau pas-pasan. Sehingga Anda perlu mengelola dengan maksimal agar tidak terpakai ke sumber daya yang tidak diperlukan.
Oleh sebab itu kelebihan MVP sebagai pengambil keputusan bisa menjadi solusi bagi Anda sebelum mulai membuat suatu produk. Anda bisa mulai membuat protoype dan menjualnya kepada konsumen untuk mengetahui respon mereka agar kedepannya Anda memiliki sebuah gambaran produk terkait fitur dan variasi yang dibutuhkan konsumen.
Perlu diketahui, dalam berbisnis Anda perlu mengambil keputusan yang tepat agar tidak terjadi resiko kegagalan dalam menjual sebuah produk. Resiko ini seringkali menghantui startup baru dalam mengelola keuangan untuk kebutuhan produksi, sehingga dengan menerapkan metode MVP Anda tetap bisa memperoleh profit secara bertahap seiring berjalannya waktu.
2. Memiliki Biaya Riset dan Pengembangan yang Terjangkau
Dalam menjalankan suatu bisnis, seringkali muncul gagasan atau ide untuk meningkatkan penjualan produk. Hal ini harus melalui riset dan proses pengembangan terlebih dahulu untuk mengetahui performa ketika digunakan oleh para konsumen.
Baca juga : cara mengembalikan file yang sudah lama terhapus
Tentu hal ini, memerlukan biaya yang lumayan tinggi selain kebutuhan produksi. Anda bisa meminimalkan pengeluara ini dengan memanfaatkan MVP yang menyebarkan prototype atau sample produk kepada masyarakat luas untuk mendapatkan feedback atau respon mereka untuk proses pengembangan selanjutnya.
3. Dapat Mengetahui Keinginan Pengguna dengan Tepat
Ketika mengembangkan bisnis, mengetahui kebutuhan pelanggan atau konsumen merupakan suatu kewajiban yang perlu dipahami. Sama halnya seperti menjalankan startup yang pada dasarnya diperlukan keahlian dalam menyelesaikan beragam persoalan mereka ketika menggunakan produk Anda.
MVP bisa menjadi solusi efektif bagi startup dalam melihat kebutuhan konsumen. Pelan tapi pasti, penggunaan metode MVP secara bertahap dapat meningkatkan penjualan produk agar lebih lebih tepat sasaran dengan melihat respon dari sisi kebutuhan mereka.
4. Mempunyai Nilai Lebih dalam Memikat Investor
Investor bisa menjadi kunci bagi sebuah startup yang baru berdiri agar kedepannya dapat berkembang lebih luas. Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan kerjasama terkait pendanaan dengan para investor guna meningkatkan performa atau kepentingan lainnya. Kerjasama ini disebut kontrak yang pada awalnya memerlukan proses pengajuan proposal.
Secara umum, penggunaan MVP dalam startup dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor. Hal ini dikarenakan mereka akan lebih mudah dalam melihat performa produk yang dijual, sehingga akan mempermudah mereka dalam membuat keputusan untuk melakukan investasi.
Penutup
Akhir kata, cukup sekian pembahasan singkat kali ini terkait apa itu mvp startup dan bagaimana cara menentukannya. Terimakasih kasih, semoga bermanfaat dan sampai jumpa di pembahasan selanjutnya.