Sampai saat ini, masih banyak yang memandang asuransi dengan sebelah mata. Padahal, ada banyak manfaat asuransi yang bisa Anda rasakan di kemudian hari. Sebagai pemegang polis, ada banyak fungsi utama dari asuransi yang bisa Anda nikmati manfaatnya.
Baca juga : Perusahaan Asuransi HP Hilang Terbaik
Jika Anda belum memiliki asuransi, tidak ada salahnya untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa saja fungsi dari asuransi.
Hal ini sangat penting agar Anda tidak menyesal di masa mendatang karena tidak memiliki asuransi. Lalu, apa fungsi utama asuransi? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!
Fungsi Utama dari Asuransi
Ada banyak jenis asuransi dengan manfaat dan fungsi yang sangat beragam. Setiap jenis asuransi memiliki fungsi tersendiri.
Namun, ada 3 fungsi utama asuransi yang sangat penting. Apa saja fungsi utama tersebut? Fungsi utama asuransi adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Utama dari Asuransi Sebagai Pengalihan Risiko (Risk Transfer Mechanism)
Salah satu poin utama yang tidak boleh Anda lewatkan adalah sebagai mekanisme pengalihan risiko (risk transfer mechanism).
Asuransi merupakan cara pengalihan risiko kerugian finansial yang terjadi akibat suatu bahaya dari individu atau badan usaha kepada perusahaan jasa asuransi.
Atas pengalihan risiko tersebut, individu maupun badan usaha harus membayarkan sejumlah premi sesuai ketentuan kepada perusahaan asuransi.
Besaran premi asuransi umumnya jauh lebih kecil dari nilai kerugian yang bisa menimpa individu atau badan usaha.
Tanpa adanya fungsi utama dari asuransi ini, individu dan badan usaha akan mengalami ketidakpastian atas potensi kerugian yang dapat terjadi di masa mendatang.
Adanya ketidakpastian tersebut tentunya akan membuat individu maupun badan usaha merasa tidak tenang dan tidak aman.
Sebagai contoh, pembayaran premi atau uang pertanggungan pada asuransi kesehatan akan menjamin penggantian atas biaya pengobatan.
Sementara pada asuransi jiwa, biaya premi dari nasabah akan memberikan pertanggungan untuk risiko meninggal dunia.
Mekanisme transfer risiko akan membuat individu yang memiliki asuransi jiwa serta keluarganya menjadi lebih tenang.
Sebab, saat si tertanggung meninggal dunia, keluarganya akan mendapatkan uang pertanggungan yang bisa mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Transfer risiko pada asuransi kesehatan juga akan membantu individu lebih tenang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Baca juga : Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional
Hal ini karena perusahaan asuransi akan menanggung beban biaya pengobatan jika tertanggung atau keluarganya mengalami sakit dan membutuhkan perawatan.
Tidak ada yang bisa memprediksi kapan akan sakit dan mengalami kematian. Namun, kedua hal tersebut sudah pasti akan terjadi, sehingga perlu adanya transfer risiko dari keduanya.
Melalui transfer resiko, hal-hal yang tidak Anda inginkan di masa mendatang sudah mendapatkan jaminan.
2. Penghimpunan Dana (The Common Pool)
Fungsi utama dari asuransi yang selanjutnya adalah sebagai penghimpunan dana. Perusahaan asuransi akan mendapatkan uang premi dari para pemegang polis atau tertanggung.
Uang tersebut kemudian akan terkumpul dalam sebuah penghimpunan dana yang disebut The Common Pool. Mengingat bahwa jenis asuransi sangat beragam, maka terdapat pengelompokkan dalam kegiatan pengumpulan dana.
Pengelompokkan ini berdasarkan jenis asuransi yang sama, sehingga perusahaan asuransi akan memiliki beberapa common pool.
Melalui fungsi utama dari asuransi ini, perusahaan asuransi bisa menjalankan fungsi pengalihan resiko dari pembayaran klaim.
Jika ada suatu klaim, maka perusahaan asuransi akan mengambil uang pertanggungan dari jenis asuransi yang mengalami klaim. Bukan dari jenis asuransi lainnya.
Dalam mekanisme ini, unsur gotong-royong sangat kental sekali. Hal ini karena tertanggung akan membayar uang premi kepada perusahaan asuransi.
Kemudian, perusahaan asuransi mengelola dana premi tersebut dan mendistribusikannya kepada tertanggung yang mengalami kerugian.
3. Penjamin Keseimbangan Antara Premi dan Klaim (Equitable Premiums)
Selain itu, fungsi lain dari asuransi yaitu sebagai sarana yang menjamin keseimbangan antara premi dan klaim.
Untuk menjalankan fungsi utama ini, perusahaan asuransi akan menghitung terlebih dahulu berapa beban premi yang harus dibayar oleh tertanggung berdasarkan profil risikonya.
Melalui perhitungan tersebut, kemungkinan besaran premi dan nilai klaim antar para pemegang polis akan berbeda, meskipun jenis asuransinya sama.
Contohnya, asuransi properti di wilayah rawan bencana memiliki perhitungan premi dan nilai klaim yang berbeda dari daerah lainnya. Contoh lainnya adalah bangunan A memiliki risiko kebakaran lebih tinggi daripada gedung B.
Baca juga : Kelebihan Asuransi Kendaraan Bermotor
Dengan risiko kebakaran yang berbeda, maka besaran premi dan nilai klaim dari kedua bangunan tersebut juga berbeda. Bangunan dengan risiko kebakaran tinggi akan mendapatkan premi yang lebih besar.
Fungsi equitable premiums tersebut benar-benar berguna untuk memastikan bahwa pemegang polis membayar premi dengan jumlah sesuai profil risikonya.
Jika profil resikonya rendah, maka tertanggung memiliki beban premi yang rendah. Begitupun sebaliknya akan memiliki premi tinggi.
Penutup
Itulah informasi lengkap mengenai fungsi utama dari asuransi bagi pengguna yang perlu Anda ketahui sebelum mulai menggunakannya. Sekarang, pengetahuan Anda mengenai sistem kerja asuransi sudah semakin bertambah.
Hal ini tentunya akan membuat Anda semakin tertarik dan percaya untuk memiliki asuransi agar bisa merasakan manfaatnya.