Nur Alam Hobi bergelut di bidang teknologi, digital marketing dan seo spesialist. CEO di agency digital Surabaya Masdzikry.com, lets work together.

Memahami 7 Struktur Proposal Penelitian dengan Benar

2 min read

Struktur Proposal Penelitian

Umumnya proposal penelitian dibutuhkan sebagai sarana untuk mengajukan karya ilmiah. Contohnya seperti tesis ataupun skripsi. Nantinya, di dalam proposal tersebut terdapat gambaran awal penelitian. Akan tetapi, apa saja struktur proposal penelitian yang baik dan benar? Tentu sangat penting mengetahuinya.

Baca juga : materi rangkuman sejarah kelas X

Mengingat sebuah proposal tidak bisa dibuat dengan sembarangan. Pastikan untuk membuatnya dengan memperhatikan seperti apa saja struktur yang perlu digunakan. Dengan begitu, kemungkinan kecil proposal yang sudah dibuat tersebut ditolak. Terlebih saat ini sudah ada banyak contoh proposal tersebut.

Struktur Proposal Penelitian

Sebelum membuat sebuah proposal untuk keperluan penelitian, ada baiknya Anda mencari tahu terlebih dahulu mengenai struktur pembuatannya. Dengan begitu, sebuah proposal tersebut dapat dibuat dengan baik dan benar. Sebagai informasi, di bawah ini merupakan struktur yang baik dan benar dalam membuatnya:

1. Halaman Judul

Bagian pertama yang perlu Anda buat adalah halaman judul. Pada bagian ini juga merupakan halaman pertama yang akan dibaca nantinya. Pada bagian tersebut juga dijadikan sebagai acuan dari setiap isi proposal penelitian yang akan dibuat. Oleh karena itu sangat penting untuk memperhatikannya.

Ada baiknya Anda menggunakan judul yang menarik dan mudah dipahami. Tidak hanya itu saja, pastikan juga untuk membuat judul yang nanti sekiranya dapat membuat prediksi dari tema yang digunakan tersebut. Dengan begitu, tentu akan jauh lebih mudah dalam membuat sebuah proposal.

2. Latar Belakang

Struktur selanjutnya yang perlu dibuat adalah latar belakang. Pada bagian yang satu ini, Anda bisa mulai menjelaskan mengapa mengambil sekaligus menggunakan judul penelitian tersebut. Selain itu, jangan lupa juga untuk menjelaskan latar belakang dalam membuat penelitian tersebut.

Dalam hal ini sangat penting untuk membuat penjelasan yang tidak bersifat opini. Ada baiknya, Anda memberikan penjelasan berdasarkan dengan sumber yang valid dan dapat dibuktikan lebih lanjut. Nantinya, hal tersebut akan membuat sebuah penelitian mampu memiliki ketegasan yang lebih baik.

3. Rumusan dan Batasan Masalah

Untuk membuat bagian struktur rumusan masalah, Anda dapat mengambilnya dari permasalahan ataupun tema yang akan dilakukan penelitian. Dalam hal ini, seseorang perlu membuat proposal dengan mempertimbangkan rumusan masalah agar dapat membuat penelitian dengan tepat.

Baca juga : pengertian dan macam metode penelitian

Sementara itu, untuk membuat batasan masalah sendiri sangat penting untuk menghindari kata-kata yang terlalu bertele-tele. Adapun batasan tersebut mencakup ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan. Agar nantinya tidak akan meluas lagi pada hal-hal lain yang cenderung tidak relevan.

4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Perlu diketahui, bahwa setiap penelitian tentu memiliki tujuan tersendiri. Oleh karena itu, Anda perlu membuatnya dengan persuasif dan rasional sehingga dapat menarik setiap pembacanya. Selain tujuan penelitian perlu juga membuat mengenai apa saja manfaat penelitian yang dilakukan.

Pasalnya, setiap penelitian juga perlu memiliki manfaat yang jelas. Dengan begitu, terbukti bahwa penelitian tersebut sudah dibuat dengan sebaik-baiknya. Selain itu, hal ini juga berarti bahwa penelitian dapat bermanfaat bagi peneliti itu sendiri dan juga setiap orang yang membacanya.

5. Landasan Teori

Selain beberapa hal yang sudah disebutkan di atas, struktur yang perlu dibuat lainnya adalah tentang landasan teori. Dalam struktur yang satu ini nantinya akan digunakan sebagai rujukan saat ingin membuat sebuah proposal penelitian yang diinginkan.

Dalam membuat landasan teori sendiri peneliti perlu memberikan penjelasan dengan baik. Pastikan juga untuk menjelaskannya secara detail serta masuk akal. Masukkan juga sumber-sumber yang menjadi rujukan secara resmi dan sudah terbukti kebenarannya.

6. Metode dan Struktur Kerangka

Struktur lain yang perlu dibuat adalah metode penelitian. Untuk memilih metode penelitian yang satu ini pastikan yang sesuai. Agar nantinya dapat digunakan untuk mempermudah dalam membuat sebuah penelitian yang diinginkan. Nantinya metode tersebut disajikan dari proses pengumpulan dan pengolahan data.

Selain itu, Anda juga perlu membuat struktur kerangka laporan. Untuk penulisannya sendiri berupa poin-poin penting tentang pokok bahasan dari sebuah penelitian. Yakni disertakan dengan semua aspek dasar yang menjadi alasan mengapa penelitian tersebut dipilih.

7. Daftar Pustaka

Merupakan struktur terakhir yang perlu Anda buat. Pada bagian ini bisa dibuat layaknya daftar pustaka pada umumnya. Nantinya, seluruh sumber yang menjadi rujukan proposal tersebut perlu dicantumkan dalam struktur yang satu ini dengan fungsi sebagai penguat penelitian.

Baca juga : cara mengatasi kursor hilang di Auto CAD

Baik itu sumber yang berasal dari jurnal, buku, majalah, internet, ataupun yang lainnya. Akan tetapi, pastikan Anda menuliskan bagian ini sesuai dengan kaidahnya. Yakni dengan nama pengarang dibalik, beri titik, tahun cetak titik, judul miring titik, buka kurung kemudian kota terbit terakhir nama penerbit.

Penutup

Itulah beberapa struktur proposal penelitian yang bisa Anda ketahui lebih lanjut. Tentu saja, sangat penting untuk membuatnya dengan memperhatikan setiap struktur yang perlu dibuat. Agar nantinya, sebuah proposal dapat dibuat dengan baik dan benar.

Nur Alam Hobi bergelut di bidang teknologi, digital marketing dan seo spesialist. CEO di agency digital Surabaya Masdzikry.com, lets work together.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *