Memahami perbedaan Rekayasa Perangkat Lunak dan Rekayasa Web merupakan suatu hal yang menarik untuk dibahas. Pasalnya, dua sistem pengembang ini memiliki cara kerja yang begitu menarik. Ini tentunya, dapat membantumu untuk memahami lebih dalam mengenai keduanya.
Baca juga : tujuan mempelajari rekayasa perangkat lunak
Memang kedua ungkapan ini masih asing di telinga sebagian besar orang. Oleh karena itu, tidak ada salahnya pembaca sekalian memahami lebih mendetail terkait hal tersebut. Lantas, apa saja perbedaannya?
Mengenal Rekayasa Perangkat Lunak
Perangkat Lunak, awalnya dibuat oleh para Programmer tanpa bantuan langsung dari produser (Produser sendiri adalah tahap pengembangan perangkat lunak.) Bidang ini merupakan salah satu profesi yang mempelajari bagaimana cara mengembangkan perangkat lunak.
Rekayasa perangkat lunak sendiri merupakan suatu sistem pengembangan yang berskala besar. Ada banyak model dan metodologi yang harus dipahami. Prinsip dari pengembangan ini dibagi menjadi 10 tahapan dan 5 model.
1. Model Software Development Life Cycle
Isi dari prinsip di atas adalah Software Development Life Cycle atau akrab dengan SDLC. Merupakan suatu proses mengembangkan dan mengubah sistem cara kerja perangkat lunak menjadi metode dan beberapa tahapan.
Di dalam model ini terbagi menjadi lima bagian. Proses sistem kerja dalam SDLC pun berbeda beda. Terbagi menjadi lima bagian penting proses sistem operasi yang menarik. Penerapan tahapan prosesnya seperti berikut:
- Model Prototipe
Model pertama dari Software Development Life Cycle adalah Prototipe. Sistem ini bekerja sedemikian rupa untuk kepuasan dan spesifikasi pelanggan. Model ini diibaratkan jantung, sehingga model ini sangatlah penting dalam rekayasa perangkat lunak.
- Model Waterfall
Model ini merupakan salah satu sistem di Software Development Life Cycle yang paling sederhana. Sistem kerja Waterfall sendiri memiliki tingkat konsistensi yang tinggi. Akan tetapi, model Waterfall merupakan salah satu pengembang yang paling penting.
Baca juga : tujuan mempelajari teknik komputer dan jaringan
Dengan kata lain, proses model Waterfall merupakan alat utama kenaikan dan penurunan dari rekayasa perangkat lunak. Sistematis kinerja sederhana membuat perancangan dan pengoperasian lebih stabil.
- Model Spiral
Spiral merupakan pengembangan aplikasi rekayasa perangkat lunak dengan skala yang cukup besar. Model Spiral sangat cocok untuk digunakan. Pasalnya, selain mampu menampung ukuran skala yang besar, Spiral juga sangat bertanggung jawab dengan waktu dan biaya yang tidak mencekik.
- Model Iteratif
Model ini merupakan gabungan antara model Waterfall dan Prototype. Keduanya sama sama memiliki tingkat sistem kerja yang dominan. Seperti, spesifikasi pelanggan, kepuasan, dan konsistensi yang baik, menjadikan model Iteratif sebagai Pengembang penting dalam Software Development Life Cycle.
- Model RAD
RAD yang berarti Rapid Application Development cocok digunakan disaat waktu pengerjaan yang pendek. Sebab, pengembang perangkat lunak yang bersifat inkremental yang tidak terburu-buru dan sedikit demi sedikit dapat berkembang secara teratur.
2. Tahapan Pada Software Development Life Cycle
Adapun beberapa tahapannya yaitu:
- Inisiasi
- Pengembang konsep sistem atau system concept development
- Planning
- Kebutuhan dan analisis
- Desain
- Merancang sistem
- Development
- Pengujian dan integrasi
- Implementasi
- Pemeliharaan dan operasi
- Disposisi
Mengenal Rekayasa Web
Perbedaan rekayasa perangkat lunak dan rekayasa web memang tidak jauh berbeda. Konteks dari kedua pengembang ini sama-sama untuk memproses, mengembangkan, merancang, dan memelihara. Begitu juga sistematis operasi yang dilakukan oleh Rekayasa Web.
Baca juga : penyebab email tidak valid ketika mengirim pesan
Berikut dibawah ini beberapa ulasan yang dapat membantu kamu dalam memahami apa itu rekayasa web agar semakin tau dan banyak ilmu:
1. Multidisiplin dari Berbagai Ilmu
Dengan kata lain Rekayasa Web adalah partner yang membantu Rekayasa perangkat lunak untuk memenuhi metodologi dan tahapan yang bekerja secara sistematis. Akan tetapi, Rekayasa Web merupakan suatu bidang multidisipliner dari berbagai ilmu, mencakup:
- Interaksi Manusia dan Komputer
Disiplin ilmu ini mempelajari hubungan manusia dengan komputer yang mencakup perancangan, evaluasi, maupun pelaksanaan yang dilakukan secara langsung sehingga dapat memudahkan manusia untuk menggunakanya.
- Antar Muka Pengguna (user interface)
Meeting ataupun brief sering dilakukan ketika kerja secara Tim dalam sebuah project yang bisa digunakan pula secara tidak langsung pada rekayasa web. Sehingga dijadikan sebagai penyampai ataupun penghubung dalam rekayasa tersebut.
- Manajemen Project
Manajemen project ini berfokus kepada pengelolaan perangkat lunak seperti pengembangan software mencakup, perencanaan, pengendalian, sehingga software ini berhasil.
Dimana sifat dari manajemen proyek sendiri harus memenuhi beberapa aspek yaitu, masalah dapat terselesaikan, pengerjaan sesuatu sampai selesai, dan memiliki deadline ( waktu dimulai maupun selesai). Selain itu, dibutuhkan waktu maupun sumber daya dan merupakan peluang bagi sebagian orang.
2. Keahlian Rekayasa Web
Salah satu kunci atau faktor suksesnya Rekayasa Web adalah orang yang mengembangkan software ini/ Dengan begitu, manusia memiliki peranan penting dalam keberhasilan proyek tersebut.
Baca juga : pengertian dan fungsi access point
Maka untuk menyukseskan, pengembangan ini diperlukan keahlian yang sangat tinggi untuk mendukung keberhasilan dalam rekayasa web.
Penutup
Perbedaan rekayasa perangkat lunak dan rekayasa web, dapat disimpulkan tidak memiliki perbedaan yang terlalu jauh. Selain itu, rekayasa web merupakan partner dari rekayasa perangkat lunak. Dengan memahami perbedaannya, kamu bisa lebih mudah untuk membedakannya dengan spesifik.