Nur Alam Hobi bergelut di bidang teknologi, digital marketing dan seo spesialist. CEO di agency digital Surabaya Masdzikry.com, lets work together.

6 Perbedaan HDD dan SSD yang Perlu Diketahui

2 min read

Perbedaan HDD dan SSD

Hard disk seringkali disebut dengan istilah HDD (Hard Disk Drive). Dan saat ini sudah selain HDD ada teknologi hard drive terbaru yang dikenal dengan SSD (Solid State Drive). Nah pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai beberapa perbedaan HDD dan SSD yang perlu anda ketahui.

Baca juga : kelebihan dan kekurangan harddisk komputer

Secara umum, perbedaan yang paling mencolok diantara HDD dan SSD adalah pada metode atau cara kerja penyimpanan yang dimiliki masing-masing hard drive tersebut.

HDD menggunakan piringan cakram (disc) magnetic yang bergerak (Disc) didalamnya, sedangkan SSD sama sekali tidak memiliki komponen yang bergerak (solid) untuk proses read ataupun write dalam menyimpan data. HDD dan SSD keduanya adalah Hard Drive sebagai media penyimpanan data di komputer.

Apa Itu HDD dan SSD?

Sebelum mengenal perbedaan HDD dan SSD kita perlu memperjelas tentang apa yang dimaksud dengan Hard disk. Hard Disk Drive (HDD) sering kali juga disebut sebagai Hard Drive. Padahal keduanya adalah hal yang berbeda.

Hard Drive mengacu pada perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk media penyimpanan data (data storage). Sedangkan Hard Disk (HDD) mengacu pada salah satu jenis dari bermacam-macam jenis hardware yang digunakan sebagai media penyimpanan.

Selain Hard disk (HDD), adapula contoh seperti Flashdisk (USB Drive), Disket (Floppy Disk), DVD-ROM (Optical Drive), microSD (Flash Drive), dan SSD yang juga dapat disebut sebagai Hard Drive, karena semua itu adalah perangkat keras yang digunakan untuk menyimpan data.

Perbedaan HDD dan SSD pada Komputer

Berikut ini beberapa perbedaan yang lebih mendetail antara HDD dan SSD:

1. Form factor (dimensi fisik)

Ukuran HDD pada umumnya saat ini ialah 3,5 inch atau 2,5 inch. Ukuran 3,5 inch ini biasanya digunakan pada PC atau pada komputer server. Sedangkan ukuran 2,5 inch yang lebih kecil ini biasanya digunakan pada perangkat yang lebih kecil pula semisal laptop atau untuk dijadikan hard disk external.

Lain halnya dengan SSD, karena tidak menggunakan cakram magnetik maka SSD tidak bergantung hanya pada ukuran 3,5 inch atau 2,5 inch saja. SSD memiliki beragam varian form factor dan beragam interface, ada yang dihubungkan dengan konektor SATA adapula yang dihubungkan melalui konektor PCIe semisal SSD NVMe. Dan ada pula yang berbentuk form factor M2 atau seperti kepingan RAM.

2. Bagian komponen yang bekerja

HDD berisikan komponen berupa piringan cakram padat yang berlapis magnet. Cakram magnetik ini berputar ketika HDD melakukan proses read dan write data yang seringkali menimbulkan suara atau noise yang mengganggu.

Sedangkan komponen SSD menggunakan teknologi penyimpanan berupa Flash Chip yang tidak memerlukan perangkat bergerak. Karena tidak ada komponen yang bergerak, maka SSD cenderung lebih awet dan bekerja lebih senyap tanpa mengeluarkan bunyi yang berisik.

3. Performa read dan write

HDD pada umumnya memiliki kemampuan read dan write hingga 150 MB/s. Sementara SSD SATA mampu memiliki kecepatan hingga 500-550 MB/s.

Bahkan SSD NVMe yang dipasang melalui konektor PCIe 4.0 dapat mencapai kecepatan read dan write hingga 5,000 MB/s. Secara teoritis bandwidth maksimum dari SSD NVMe yang menggunakan 16 jalur bus PCIe 4.0 dapat mencapai kecepatan hingga 32 GB/s.

4. Fragmentasi data

Bentuk fisik cakram magnetik HDD sangat baik untuk menyimpan file yang berukuran besar pada blok yang saling berdekatan secara rapi. Akan tetapi ketika kapasitas HDD mulai penuh dan mengalami banyak perubahan, file tersebut bisa disimpan pada lokasi terpencar.

Jika berlanjut, hal ini akan membuat kinerja HDD semakin turun. Sedangkan pada SSD, hal semacam ini tidak akan terjadi karena semua data telah tersimpan dalam Flash Chip.

5. Masa pakai

Usia pakai HDD sangat bergantung dari cara pakai dan cara perawatannya. Ini karena masa pakai HDD sangat tergantung kepada Bad Sector yang muncul dan menjadi sumber kerusakan pada HDD.

Lain halnya dengan SSD, masa pakainya dihitung berdasarkan satuan TBW (Terrabyte Write), artinya setiap penulisan ulang maka SSD mengalami penurunan kemampuan dan akan usang ketika sudah mencapai batas TBW. Biasanya SSD dapat bertahan hingga 5 tahun. Semakin besar kapasitas nya semakin panjang usianya.

6. Harga

Perbedaan harga yang mencolok antara SSD dan HDD dikarenakan perbedaan performa yang sangat jauh berbeda. SSD memberikan kemampuan read dan write yang lebih cepat, sedangkan HDD lebih unggul dari besar kapasitasnya untuk menyimpan berbagai data dan file.

Hal ini dikarenakan SSD menggunakan chip flash untuk penyimpanan data, bukan menggunakan cakram magnetik seperti HDD. Cara kerja SSD tidak jauh berbeda dengan cara kerja USB Flashdisk yang tahan lama, tidak panas dan tidak berisik.

Penutup

Untuk alasan biaya, saat ini user seringkali menggabungkan penggunaan HDD dan SSD. Karena harga SSD jauh lebih mahal dibandingkan dengan HDD, maka biasanya SSD digunakan untuk Booting Drive atau lokasi instalasi OS agar mempercepat proses booting dan mempercepat kinerja Sistem Operasi maupun Software pada komputer.

Sedangkan HDD digunakan untuk menyimpan file-file lainnya yang tidak membutuhkan kinerja atau daya proses yang tinggi. SSD dengan kapasitas 256 GB saja harganya hampir setara dengan HDD ber-kapasitas 1TB. Namun harga tentunya akan sebanding dengan kualitas yang didapatkan. Cukup sekian dan terimakasih.

Nur Alam Hobi bergelut di bidang teknologi, digital marketing dan seo spesialist. CEO di agency digital Surabaya Masdzikry.com, lets work together.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *