Theza Hilda Masa-masa sulit tidak pernah bertahan lama, tetapi orang-orang tangguh mampu melewatinya.

Pahami 9 Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

2 min read

Di masyarakat saat ini telah beredar dua jenis asuransi, yaitu syariah dan konvensional. Pada dasarnya, perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional terletak pada prinsip dasar pengelolaannya.

Asuransi syariah menerapkan prinsip ta’awuni (sharing of risk) dalam pengelolaannya. Prinsip berbagi risiko dalam asuransi syariah melalui penghimpunan dana tabarru’ dari seluruh anggota dengan tujuan tolong menolong jika terjadi musibah.

Baca juga : Perusahaan Asuransi HP Hilang Terbaik

Sedangkan asuransi konvensional menerapkan prinsip tabaduli (transfer of risk) atau jual beli resiko. Dalam hal ini nasabah harus membayar sejumlah biaya atau premi atas perlindungan resiko yang mungkin terjadi baik untuk kesehatan maupun jiwa.

Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

Selain hal tersebut, terdapat poin-poin lain yang menjadi perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional yang wajib Anda ketahui dalam ulasan berikut.

Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

Sebelum memutuskan untuk memilih layanan asuransi di Indonesia, Anda harus mengetahui terlebih dahulu perbedaan antara asuransi syariah dan asuransi konvensional agar bisa membuat keputusan yang tepat. Di antaranya yaitu:

1. Prinsip Dasar

Hal pertama yang menjadi perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional adalah prinsip dasar pengelolaannya.

Asuransi syariah menerapkan prinsip tolong menolong (ta’awun) dan melindungi (takaful) antar anggota dengan mengumpulkan dana (tabarru’) untuk menghadapi resiko tertentu serta pengelolaan dananya berdasarkan prinsip syariah.

Prinsip asuransi konvensional adalah jual beli resiko atau pemindahan resiko dari nasabah ke perusahaan asuransi. Dalam hal ini perusahaan asuransi menanggung resiko nasabah sepenuhnya sesuai kesepakatan bersama.

2. Sistem Perjanjian atau Akad

Sistem perjanjian atau akad dalam asuransi syariah yaitu tolong-menolong atau tabarru’, bukan hanya sekedar tujuan komersial belaka.

Baca juga : Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional

Sedangkan dalam asuransi konvensional menerapkan akad tabaduli atau jual beli dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli dalam memahami persetujuan atas transaksi tersebut.

3. Sistem Kepemilikan Dana

Poin ketiga yang menjadi salah satu nilai beda dan wajib Anda ketahui sebelum menjadi nasabah adalah sistem kepemilikan dana. Dalam asuransi syariah, sistem kepemilikan dana adalah kolektif atau bersama.

Apabila satu anggota mengalami musibah, maka anggota lainnya akan mengumpulkan dana sebagai bentuk santunan untuk menolong sesama.

Sedangkan dalam asuransi konvensional sistem kepemilikan dana berdasarkan pembayaran premi. Perlindungan resiko untuk nasabah murni berdasarkan pembayaran premi asuransi dan persetujuan kedua pihak.

4. Cara Pengelolaan Dana

Di tinjau dari segi pengelolaan dana kedua asuransi ini juga memiliki perbedaan yang cukup jelas. Dalam asuransi syariah dana adalah sepenuhnya milik semua nasabah. Perusahaan hanya bertugas sebagai pengelola yang transparan tanpa hak milik atas dana tersebut.

Pengelolaan dana dalam asuransi konvensional sedikit berbeda dengan asuransi syariah. Pengelolaan dana atau premi asuransi ini tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab perusahaan, namun berdasarkan kesepakatan antara kedua pihak.

5. Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional dari Segi Pengawasan Dana

Asuransi syariah melibatkan peran pihak ketiga untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatannya. Pihak ketiga tersebut adalah Dewan Pengawas Syariah (DPS).

DPS bertanggung jawab kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengawasi segala bentuk transaksi yang harus sesuai dengan prinsip syariah. Sebaliknya, asuransi konvensional tidak memiliki badan pengawas khusus untuk segala kegiatannya.

Baca juga : Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Kesehatan

Namun, Anda tidak perlu khawatir karena semua perusahaan asuransi yang resmi dan terdaftar telah bergerak berdasarkan aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

6. Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional dari Dana Hangus

Dana hangus dapat terjadi ketika tidak ada klaim atas periode asuransi sesuai jangka waktu yang menjadi kesepakatan bersama.

Dana hangus ini tidak berlaku dalam sistem asuransi syariah, sehingga nasabah dapat mengambil dana yang telah terbayarkan sepenuhnya.

Lain halnya dalam asuransi konvensional, ketika periode polis asuransi Anda berakhir atau premi belum terbayarkan maka dana akan hangus.

7. Dana Surplus

Sebagai nasabah asuransi syariah, Anda bisa mendapatkan dana surplus atau dana lebih dari rekening sosial termasuk dari pendapatan lain setelah dikurangi biaya-biaya lainnya.

Dalam asuransi konvensional, perusahaan akan menyimpan dana surplus ini sebagai dana cadangan atau bisa juga membagikannya kepada nasabah sesuai kesepakatan bersama.

8. Pembayaran Klaim Polis

Selain beberapa poin di atas, sistem pembayaran klaim polis juga menjadi salah satu perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional. Pada asuransi syariah, pembayaran klaim polis berasal dari pencairan dana tabungan milik bersama.

Baca juga : Kelebihan Usaha yang Dikelola secara Berkelompok

Sedangkan dalam asuransi konvensional, pembayaran klaim nasabah menggunakan dana perusahaan sesuai polis yang berlaku.

9. Pemegang Polis

Jika menggunakan layanan asuransi syariah, Anda dapat mendaftarkan seluruh anggota keluarga dan polis asuransi bisa menjadi milik bersama. Jadi, seluruh anggota keluarga bisa memperoleh manfaat dari polis asuransi tersebut.

Sebaliknya, jika menggunakan layanan asuransi konvensional maka Anda tidak bisa mendaftarkan seluruh anggota dalam satu polis asuransi. Sebab, polis asuransi konvensional hanya berlaku dan menjadi hak milik untuk satu orang saja.

Penutup

Berdasarkan informasi di atas Anda dapat memahami perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional secara lengkap. Hal tersebut dapat menjadi pertimbangan Anda sebelum memutuskan memilih layanan asuransi yang tepat sesuai kebutuhan.

Pastinya sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan Anda dari segi pemakaian. Teliti terlebih dahulu sebelum mengambil jenis pelayanan asuransi.

Theza Hilda Masa-masa sulit tidak pernah bertahan lama, tetapi orang-orang tangguh mampu melewatinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *