Selain hardware dan software, dunia IT juga mengenal istilah firmware. Nah pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai pengertian dan fungsi firmware dalam sebuah rangkaian komputer yang menarik untuk anda ketahui.
Baca juga : perbedaan access point dan router
Firmware ialah bagian kecil dari perangkat lunak yang menyediakan kontrol low-level terhadap hardware. Biasanya berupa instruksi-instruksi dasar yang berguna untuk pengontrolan, penyaringan, dan pengaturan trafik data agar hardware dan software dapat saling berkomunikasi. Contoh sederhananya dapat ditemukan pada perangkat komputer, yaitu berupa BIOS atau EFI.
Pengertian firmware
Firmware adalah program yang berisi sekumpulan instruksi yang berada di dalam sebuah software, gunanya ialah agar membantu perangkat keras (hardware) bekerja sesuai dengan fungsinya. Kadangkala juga diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai ‘perangkat tagar’.
Istilah ini diperkenalkan oleh Aschler Opler yang dimuat pada suatu artikel di Datamation 1967. Pada awalnya hanyalah istilah untuk menggambarkan suatu pusat kontrol yang dapat diprogram dalam sebuah memori sederhana. Program ini berisi sekumpulan instruksi yang dapat di-eksekusi oleh CPU (Central Processing Unit).
Sehingga sudah jelas bahwa program ini berbeda dengan CPU itu sendiri. Berbeda dengan instruksi dari CPU, instruksi low-level dari firmware terlibat untuk mengimplementasikan instruksi mesin bagi hardware. Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan istilah ‘firmware’ akan merujuk pada suatu program yang berkaitan erat dengan perangkat keras (hardware).
Jika tidak ada firmware, maka suatu perangkat lunak tidak dapat menerima perintah yang bisa dieksekusi. Pada program sederhana ini, awalnya hanya berupa Programmable Read-Only Memory (PROM). Yang artinya memori terpogram Read-Only.
Namun kini telah berkembang dan didesain agar dapat bekerja secara permanen yang sewaktu-waktu bisa dirubah jika membutuhkan pembaharuan tertentu. Sehingga PROM ini telah berkembang menjadi EPROM (Erasable Programmable ROM).
Hal yang perlu diperhatikan ialah penjadwalan untuk update firmware. Pembaharuan secara berkala akan memaksimalkan fungsi kerja dari perangkat yang didukungnya. Biasanya kinerja perangkat menjadi lebih stabil dari sistem sebelumnya. Seringkali jika tidak di-update hingga tuntas akan berpengaruh terhadap sistem operasi, bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada hardware.
Fungsi firmware
Terkait dengan fungsinya, firmware adalah penanggung jawab terhadap kontrol kinerja perangkat keras. Tanpanya, perangkat keras tidak dapat di-operasikan, terutama pada gadget seperti PC, Laptop, Monitor atau Smartphone.
Baca juga : fungsi output device pada komputer
Contoh dari penggunaannya tidak terbatas pada gadget saja, namun juga dapat ditemukan pada perangkat elektronik lainnya. Misalkan pada router dan firewall, terdapat firmware yang berupa OpenWRT yang berbasis GNU/Linux untuk memudahkan pengaturan dan keamanan dari suatu jaringan.
Sedangkan pada peralatan elektronik sehari-hari, contoh nya bisa ditemukan pada mesin cuci digital. Mesin cuci yang menggunakan fungsi timer dan kontrol memiliki firmware di dalamnya. Berikut dibawah ini adalah fungsi dari firmware, diantaranya yaitu:
1. Mengontrol trafik data
Fungsi utamanya adalah mengontrol trafik data dari dan menuju suatu perangkat lunak (software) terhadap perangkat keras (hardware).
Tanpa adanya firmware, maka aliran data tidak dapat dikontrol sehingga bisa menimbulkan program berbahaya atau bahkan virus yang merusak suatu sistem operasi. Dengan demikian kehadirannya akan mempermudah suatu perangkat elektronik agar dapat berjalan sebagaimana mestinya.
2. Mengatur arus trafik data
Firmware juga berfungsi untuk mengatur arus trafik data yang keluar dan masuk dari perangkat yang terkait. Sehingga sistem operasi dapat berjalan dengan lancar dan hardware dapat menerima perintah dari sistem operasi dengan baik.
3. Menyaring informasi
Fungsi firmware yang selanjut yaitu untuk menyaring informasi dari setiap data yang masuk ke dalam perangkat elektronik tersebut. Sehingga dapat meminimalisir instruksi yang salah sasaran.
Contoh kasus, tentunya akan sangat berbahaya jika perintah menyalakan lampu bawah, tapi yang menyala malah lampu di bagian atas, karena hardware gagal menyaring informasi terhadap instruksi menyalakan lampu.
Penutup
Demikian penjelasan singkat terkait mengenai pengertian dan fungsi firmware. Semoga artikel singkat ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi anda. Sampai berjumpa kembali pada artikel berikutnya.