Rianda Suka menulis, memahami teknologi komputer dan digital marketing masa kini, bagian penulis di masdzikry. Let's rock the world.

7 Beda HDD dan SSD pada Komputer atau Laptop Masa Kini

2 min read

Hardisk atau HDD sangat diandalkan dalam penyimpanan data. Namun, ada juga teknologi dengan fungsi serupa bernama SSD. Sebelum menggunakannya, beda HDD dan SSD perlu dipelajari lebih lanjut.

Baca Juga : Cara Memperbaiki Hardisk Bad Sector

SSD memang sudah cukup populer dan digunakan pada server generasi baru. Melihat fenomena ini, mungkin sebagian orang penasaran apakah perbedaan kedua perangkat tersebut.

Beda HDD dan SSD pada Komputer

Berikut di bawah ini beberapa informasi yang perlu kamu ketahui terkait dua jenis penyimpanan komputer masa kini, di antaranya yaitu:

1. Ukuran dan Bentuk

Beberapa komponen yang akan ditemukan pada HDD yaitu motor penggerak dan cakram yang terus berputar ketika HDD dipakai. Sedangkan, SSD diluncurkan dengan IC, Microchip, kapasitor, dan komponen elektronik lain.

Apabila mengamati dari segi bentuk dan ukurannya, HDD didesain dengan dimensi yang lebih besar. Oleh sebab itu, bila pengguna menginginkan penyimpanan yang lebih ringkas, maka SSD lebih direkomendasikan.

Ukuran yang besar juga membuat hardisk lebih berat dibandingkan dengan SSD. Sementara SSD yang tersedia saat ini paling kecil hanya 2,5 inch. Dengan ukuran tersebut, membuat SSD lebih ringan untuk laptop.

2. Ditinjau dari Cara Kerjanya

Aspek paling dasar untuk menentukan beda HDD dan SSD adalah dengan meninjau cara kerjanya. Komponen Harddisk atau HDD ini menggunakan kombinasi antara sistem elektrik dan mekanik untuk menunjang performanya. Berbeda dengan SSD yang cenderung full elektrik.

SSD tidak memiliki part yang bergerak saat proses pembacaan data. Bila diibaratkan, sistem kerja SSD hampir sama dengan transfer data yang biasa digunakan pada RAM, microSD, atau flashdisk. Sementara HDD bekerja menyerupai FloppyDisk.

Baca Juga : Solusi Keyboard Laptop Tidak Berfungsi

SSD mempunyai kapasitas lebih rendah dari HDD, biasanya SSD yang digunakan pada komputer berkapasitas 128 GB sampai 500 GB. Namun, kapasitas tersebut masih bisa diupgrade saat memorinya penuh.

Sementara kapasitas penyimpanan HDD jauh lebih besar dari SSD. Biasanya HDD yang dijual di pasaran memiliki standar minimal 500 GB. Sedangkan untuk kapasitas maksimumnya bisa mencapai 5 TB (Terabyte – 5000 GB).

3. Batas Usia Pemakaian SSD dan Hardisk

Yang kedua, penyimpanan ini memiliki batas usia pemakaian yang wajib dipahami saat menggunakannya.

Setiap kali pengguna menulis ulang data pada penyimpanan SSD, maka kualitasnya akan mengalami penurunan. Kualitas tersebut diukur melalui satuan TBW.

Tidak perlu terlalu khawatir, SSD dilengkapi dengan teknologi TRIM command yang berguna dalam mengoptimalkan TBW. Oleh sebab itu, SSD dapat memperbarui sistem yang sudah lama dan memulai pemrosesan data.

Melalui sistem tersebut, SSD jauh lebih awet dan TBW dapat dikontrol dengan mudah. Sebelum benar-benar rusak, SSD bisa diupgrade agar dapat dipakai kembali. Berdasarkan perkiraan, SSD bisa dipakai selama 10 tahun.

Di sisi lain, HDD memiliki batas maksimal pemakaian yang disebut dengan MTBF. Saat terjadi pemrosesan data, maka MTBF akan menjadi lebih dekat. Oleh sebab itu, HDD harus diganti jika sudah mencapai MTBF.

Sangat disayangkan kapan pemakaian HDD mencapai batas MTBF tidak dapat diprediksi. Itulah alasannya, banyak terjadi kasus kehilangan data saat HDD yang dipakai telah mencapai batas. Sebagai patokan, pemakaian HDD bisa bertahan 3-5 tahun.

4. Kecepatan Baca dan Tulis

Selain dari wujud fisiknya, beda HDD dan SSD ini juga bisa dilihat dari kecepatan baca dan tulis data yang dimiliki.

Dalam hal ini, SSD dapat diandalkan, sebab mampu bekerja 8× lebih baik dalam membaca dan menulis data dibandingkan HDD.

Sektor kecepatan tersebut merupakan masalah krusial yang membuat banyak orang mulai beralih ke SSD.

Memang budget yang harus dikeluarkan jauh lebih besar. Walau demikian, hal ini sebanding dengan tingkat kenyamanan yang diperoleh.

5. Segi Fragmentasi

Istilah fragmentasi digunakan untuk menyebutkan ruang kosong pada penyimpanan yang disebabkan oleh perubahan data. Pada awal pemakaian, hardisk di desain dengan pengisian file yang tersusun rapi dan berurutan.

Baca Juga : Tahapan Proses Kerja Komputer

Seiring pemakaian penyimpanan data, susunan file akan terjadi perubahan dan bisa berakibat berantakan.

Apabila kondisi ini terus berlanjut, maka kinerja HDD mengalami penurunan. Fenomena tersebut tidak akan terjadi pada SSD karena data langsung tersimpan pada Chip Flash.

6. Ditinjau dari Efek yang Ditimbulkan

Dua teknologi berbeda tentu menimbulkan efek yang tidak sama saat digunakan pada laptop atau komputer.

Baik SSD maupun HDD juga memberikan efek eksternal yang berbeda. Pemakaian HDD seringkali menimbulkan suara berisik.

Ini dikarenakan komponen mekanik yang terdapat pada HDD. Sementara penggunaan SSD jauh lebih pelan dan membuat perangkat laptop tidak lekas panas. Ini disebabkan tidak ada komponen bergerak di dalamnya.

7. Harga Hardisk dan SSD

Seperti diketahui, SSD adalah teknologi terbaru dibandingkan dengan HDD. Tidak mengherankan jika kini SSD dijual dengan harga lebih mahal, bahkan dengan selisih cukup banyak. Inilah yang kerap menjadi bahan pertimbangan pembeli.

Melalui kisaran harga Rp600 ribu, pembeli bisa mendapatkan SSD berkapasitas 256 GB. Dengan kisaran yang sama, jika digunakan untuk membeli HDD maka bisa memperoleh kapasitas hingga 1 TB.

Penutup

Itulah beda hdd dan SSD pada komputer dan laptop masa kini yang perlu kamu pelajari supaya lebih mudah untuk menentukan pilihan sebelum membelinya.

Baca Juga : Fungsi SSD pada Komputer

Penggunaan SSD memang bisa diandalkan untuk menunjang aktivitas mobile. Namun, HDD juga cukup baik dan harganya pun lebih murah dibandingkan SSD.

Rianda Suka menulis, memahami teknologi komputer dan digital marketing masa kini, bagian penulis di masdzikry. Let's rock the world.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *