Kabel Coaxial atau yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan kabel sesumbu adalah kabel jaringan yang dilapisi dengan metal lentur sebagai pelindung dari gangguan signal. Penggunaan jenis kabel ini dalam jaringan jauh lebih mudah dibandingkan dengan kabel UTP. Namun, tidak banyak yang menggunakannya karena memiliki akses internet pada kabel yang terbilang lambat.
Baca juga : susunan warna kabel straight dan cross rj45
Kabel ini ditemukan oleh matematikawan asal Inggris pada tahun 1880. Pada tahun 1940 digunakan untuk pertama kalinya dan secara besar-besaran guna transmisi data lintas benua oleh perusahaan berlabel AT&T.
Pelindung kabel coaxial yang terdiri dari dua tingkat isolasi, serta susunan bagian-bagian lainnya menunjukkan jika kabel ini dibuat agar tahan dari segala gangguan dari luar saat transmisi sedang berlangsung. Di bawah ini adalah ulasan singkat terkait bagian-bagian, fungsi, karakteristik serta kekurangan dan kelebihannya.
Kabel coaxial merupakan dua kabel yang tersusun atas beberapa lapisan guna mengoptimalkan fungsinya. Berikut ini susunan bagian-bagian yang ada di dalamnya.
Di dalam jaringan komputer, fungsi kabel coaxial adalah sebagai penghubung perangkat-perangkat yang ada di dalamnya. Sebagai contoh yaitu menghubungkan perangkat komputer yang satu dengan lainnya. Anda tidak akan menemukan kabel ini pada topologi star, sebab umumnya jaringan topologi star menggunakan media transmisi berupa kabel UTP.
Kabel coaxial lebih sering digunakan pada jaringan bus. Dimana koneksi dari setiap nodenya memakai konektor BNC dan titik-titik percabangannya memanfaatkan TConector.
Untuk membedakan dengan media transmisi yang lain, kabel ini memiliki ciri khusus atau karakteristiknya sendiri. Diantaranya yaitu:
Dalam jenisnya, kabel jaringan ini memiliki beberapa jenis yang berbeda, diantaranya yaitu:
Tipe hard line merupakan jenis kabel yang sering digunakan untuk menghubungkan antena dengan pemancar. Dimana jenis ini juga bergantung pada tabung tembaga berbentuk bundar serta kombinasi logam seperti aluminium atau bisa juga tembaga untuk dijadikan pelindungnya.
Kabel jenis ini memiliki lapisan isolator juga konduktor tambahan serta memiliki bandwidth lebih besar. Selain itu kabel triaxial juga mempunyai ketahanan yang lebih besar untuk menghalau segala macam gangguan eksternal. Sebab itulah harganya juga menjadi lebih mahal.
Kabel tipe rigid line ini lebih sering digunakan pada transmisi radio frekuensi yang berada di dalam ruangan. Kabel ini tidak dapat ditekuk sebab menggunakan dua tabung tembaga yang berperan sebagai pipa.
Tipe radiating cable ini hampir serupa dengan kabel tipe hard line. Namun, jenis kabel ini memiliki slot khusus yang disetting sesuai dengan kebutuhan dimana kabel tersebut nantinya akan dipasang. Kabel dengan tipe ini dapat Anda jumpai penggunaannya pada lift, terowongan bawah tanah maupun peralatan militer.
Ada beberapa keunggulan dan kelemahan kabel coaxial yang perlu anda ketahui jika dibandingkan dengan fiber optic maupun kabel LAN, diantaranya yaitu :
Jenis kabel ini biasa digunakan pada beberapa perangkat yang akrab serta sering Anda temui dalam kehidupan sehari-hari seperti di bawah ini.
Akhir kata, demikianlah pembahasan yang dapat saya bagikan mengenai pengertian kabel coaxial, saya harap bisa bermanfaat dan bisa anda pahami dengan baik. Cukup sekian dan seperti biasa terimakasih, sampai jumpa dipembahasan selanjutnya.