Bicara soal logam ada banyak benda di sekitar kita seperti mainan, komputer, maupun perhiasan, yang menggunakan bahan tersebut sebagai pembentuknya. Dalam dunia perindustrian, sebelum digunakan akan dilakukan pengujian logam dulu. Dimana pengujian yang dilakukan terdiri dari 3 jenis yaitu uji kekerasan, uji tarik dan uji tekan.
Baca juga : pengertian dan fungsi trademark bagi bisnis
Sebagai unsur paling banyak di bumi, logam dibagi menjadi beberapa jenis dan memiliki sifat serta kegunaan yang berbeda. Hingga saat ini, ada 65 jenis logam yang terbentuk alami di bumi namun masih sedikit yang bisa digunakan dengan cara yang benar.
Pengertian Logam
Logam adalah salah satu unsur kimia dengan sifat kuat, liat, penghantar listrik dan panas, keras, dan memiliki titik cair yang tinggi. Bijih logam ditemukan dengan cara penambangan dengan keadaan murni atau sudah bercampur. Untuk bijih logam yang ditemukan dalam keadaan murni contohnya adalah platina, emas, perak, dan bismut.
Selain itu, ada juga yang bercampur dengan karbon, fosfor, sulfur, silikon dan juga kotoran seperti pasir, tanah liat, dan tanah. Setelah mendapatkan bijih logam dari proses penambangan, proses selanjutnya bijih logam tersebut dipecahkan sebesar kepalan tangan.
Setelah itu, dilanjutkan dengan pemilihan unsur logam lalu dicuci menggunakan air untuk mengeluarkan kotoran. Proses pengeringannya dilakukan dengan cara dipanggang untuk mengeluarkan uap air. Dari 65 jenis logam yang bisa digunakan hanya 20 jenis logam baik yang berdiri sendiri maupun bagian dari aloi.
Untuk jenis-jenis logam yang ada di sekitar kita seperti:
- Platina. Logam satu ini berwarna putih keperakan dengan sifat mudah dibentuk dan bisa juga dijadikan perhiasan, barang elektronik maupun digunakan sebagai katalisator.
- Plutonium. Logam radioaktif ini dihasilkan dengan cara memborbardir uranium dalam reaktor nuklir dan juga dipakai dalam senjata nuklir.
- Raksa. Raksa adalah jenis logam berbentuk cairan berat berwarna putih keperakan dan sifatnya beracun. Raksa ini biasanya digunakan untuk di dalam termometer, tapal gigi dan juga digunakan pada beberapa bahan peledak.
Fungsi Pengujian Logam
Seperti yang sudah disebutkan di atas, dalam bidang industri sebelum logam digunakan pastinya akan melewati pengujian logam terlebih dahulu.
Baca juga : jasa publikasi artikel di web media nasional ternama
Pengujian logam ini memang penting untuk dilakukan karena fungsinya untuk mengetahui kualitas logam yang sudah jadi dan siap dipakai. Sebelum memahami lebih lanjut mengenai pengujian logam, penting bagi Anda untuk mengetahui juga bagaimana sifat logam.
1. Kuat saat ditempa dan bisa merenggang
Tiap logam punya lapisan dan susunan atom yang berbeda. Jika susunan atomnya makin simetris maka logam tersebut juga makin mudah direnggangkan dan ditempa.
2. Daya tahannya kuat
Kekuatan pada setiap logam ternyata bisa terus bertambah dengan cara dicampur dengan logam lainnya. Tidak hanya itu, logam juga bisa dicampur dengan unsur non-logam. Biasanya campuran ini digunakan untuk konstruksi bangunan, jembatan, dan industri otomotif.
3. Bersifat konduktor yang bagus
Logam biasanya juga sering dipakai untuk bahan dasar pembuatan kabel listrik karena logam memang punya sifat melepas elektron. Sehingga bisa mengalirkan listrik dengan mudah. Inilah yang jadi alasan mengapa logam disebut sebagai konduktor yang baik.
4. Bisa menghantarkan panas
Selain bisa menghantarkan listrik, logam juga termasuk penghantar panas yang cepat dari satu sisi ke sisi lainnya. Hal ini dikarenakan elektron di dalam logam akan bertambah cepat energi kinetiknya saat menerima panas.
Jenis Pengujian Logam
Dalam pengujian logam, terdapat beberapa cara yang biasanya digunakan seperti Destructive Test, Non-Destructive Test, dan Metallography.
Baca juga : perbedaan digital marketing dan tradisional marketing
Agar semakin paham, simak penjelasan lengkapnya mengenai ketiga cara ini yang sering digunakan dalam melakukan pengujian logam, di antaranya yaitu:
1. Destructive Test
Metode satu ini adalah pengujian logam yang menimbulkan kerusakan pada logam yang sedang diuji. Tujuan dari metode pengujian ini adalah mengetahui ketahanan material dengan cara dirusak menggunakan alat uji. Caranya dengan ditarik, ditekan, maupun dilengkungkan sehingga bisa diketahui kualitasnya.
2. Non Destructive Test
Untuk metode pengujian ini dipakai untuk mengetahui apakah material logam yang diuji masih aman atau sudah melewati batas kerusakan. NDT ini dilakukan minimal dua kali yaitu selama fabrikasi dan di akhir proses fabrikasi dan dilakukan dalam jangka waktu tertentu.
3. Metallography
Metode ini mempelajari tentang struktur, topografi logam, fasa logam, distribusi logam, ukuran butir logam, dan juga sifat logam.
Metode ini dilakukan dengan dua cara yaitu pengujian makro dan pengujian mikro. Pengujian makro dilakukan dengan mata terbuka dan pengujian mikro harus menggunakan mikroskop elektron.
Kesimpulan
Sebagai salah satu unsur yang penting dalam kehidupan sehari-hari, pengujian logam penting untuk dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan maupun hal lainnya karena salah pemilihan jenis logam.
Baca juga : tips cara membangun bisnis ala orang jepang
Nah, semoga informasi di atas bisa membantu Anda untuk makin paham tentang logam beserta proses pengujiannya. Jika Anda memerlukan konsultan atau pengujian material, anda dapat menghubungi PT Detech Profesional Indonesia.