Dzikry Hobi bergelut di bidang teknologi, digital marketing dan seo spesialist. CEO di agency digital Surabaya Masdzikry.com, lets work together.

Use Case Diagram: Pengertian, Tujuan dan Simbolnya

4 min read

Pengertian use case diagram

Mungkin bagi sebagian orang istilah dari use case diagram masih terasa asing di telinga. Wajar saja istilah ini memang lebih akrab dengan dunia UML (cara untuk mengembangkan suatu perangkat lunak). Tidak ada salahnya sebagai kaum awam belajar lebih dalam mengenai pengertian use case diagram dan penggunaannya.

Apa itu Use Case Diagram?

Secara sederhana, pengertian use case diagram atau diagram kasus adalah suatu urutan interaksi yang saling berkaitan antara sistem dengan si pengguna. Metode use case biasanya digunakan sebagai persyaratan sebuah sistem atau perangkat lunak untuk program atau software yang belum berkembang.

Baca juga : kelebihan dan kekurangan microsoft windows

Use case merupakan teknik yang efektif digunakan sebagai media komunikasi perilaku sistem dalam sisi pengguna yang memaparkan lebih banyak aktivitas yang terjadi dalam software tersebut kepada si aktor atau pengguna akhir itu sendiri.

Tujuan Penggunaan Use Case Diagram

Setelah memahami pengertian state use case diagram, kali ini kita akan memahami tujuan penggunannya yang juga perlu untuk Anda ketahui.

Bagi masyarakat awam yang ingin memulai belajar UML, penggunaan use case diagram cukup berperan penting. Use case dirancang saat awal pembuatan software dilakukan. Kedua hal tersebut saling melengkapi untuk memberikan hasil yang maksimal. Tujuan lainnya yaitu:

1. Menentukan Konteks Sistem

Penggunaan yang tepat membuat aktor atau pengguna terakhir bisa menentukan konteks pencarian sesuai yang diinginkan. Selain itu use case juga membantu Menentukan konteks dari sebuah sistem menjadi hal paling penting saat Anda melakukan pencarian melalui aplikasi lunak.

Konteks sistem adalah sebuah pondasi dimana nantinya pengembangan bisa dilakukan sampai taraf yang lebih tinggi. Kemudian bisa berkolaborasi dengan relasi tambahan agar semakin memperbesar nilai di dalamnya.

2. Menangkap Persyaratan dari Sistem

Tujuan lainnya mengapa case diagram sering digunakan saat tahap pengembangan awal adalah untuk mengetahui kriteria persyaratan dari sebuah sistem itu sendiri. Tujuannya yaitu agar perangkat yang dibuat memenuhi target cakupan yang ditujukan.

Jika software sudah dikembangkan maka aktor atau penggunanya bisa melakukan aktivitas media sosial dengan nyaman, aman dan lancar. Untuk itu pakailah use case diagram untuk proses pengembangan yang baik.

3. Validasi Arsitektur Sistem

Sebelum digunakan secara massal, Anda membutuhkan suatu sistem untuk validasi structural yang ada pada program tersebut. Riset untuk pengujian amat penting dilakukan agar mencapai hasil maksimal ketika sudah diluncurkan.

Validasi sendiri dibutuhkan juga untuk tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai dari tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, mekanisme yang digunakan dalam proses produksi dan pengawasan selalu mencapai hasil yang diinginkan.

4. Dikembangkan lebih lanjut oleh Analis

Pembuatan use case diagram tidak dibuat oleh sembarang orang melainkan dikembangkan oleh analisis di bidangnya serta pakar domain yang terpercaya. Jadi perangkat yang dihasilkan bisa memenuhi standar yang diinginkan oleh pemesan.

Pembuatannya yang cukup rumit tidak bisa diselesaikan hanya dengan teori semata, namun harus melalui uji dari pakar doain yang terpercaya. Barulah dikembangkan bersamaan dibuatnya software yang diinginkan.

5. Menerapkan Uji Coba Kasus

Dengan menggunakan use case diagram ini juga dapat dikatakan mendukung saat menerapkan uji coba kasus pada pembuatannya. dalam segi penggunaan, use case diagram cukup menantang dan memang menarik untuk dipelajari lebih lanjut agar mengerti dan memahami ilmu tersebut.

Dengan adanya pemakaian use diagram, orang yang ingin melakukan studi kasus pada beberapa macam diagram pemodelan dapat lebih menyatu dan memahami prosesnya dengan baik. Adapun manfaat dari penggunaanya sendiri juga mencakup berbagai aspek yang menguntungkan semua pihak.

6. Menentukan Use Case

Untuk menentukan sebuah use case, Anda harus menempatkan posisi sebagai seorang actor. Misalnya dengan mengajukan pertanyaan tentang apakah nantinya ada kejadian dalam sistem yang harus diberitahukan pada aktor yang ada dalam use case.

Nantinya ini perlu diingat agar bisa menentukan bahwa sebuah use case tidak akan menjadi terlalu kecil. Karena jika ruang lingkupnya maka tidak akan menjadi baik dan memberi nilai bagi para aktor yang ada di dalamnya.

Simbol yang Digunakan pada Use Case Diagram

Sebelum membahas lebih lanjut tentang apa itu use case, bagaimana cara pemakaiannya dan lain sebagainya terlebih dahulu mengenal beberapa simbol-simbol yang digunakan pada pengoperasiannya. Istilah ini dibuat sesederhana mungkin untuk membuat masyarakat awam bisa mudah mengerti.

1. Use case

Use case merupakan fungsionalitas yang telah disediakan sistem yang nantinya berupa sistem-sistem saling bertukar pesan antar pengguna atau aktor. Penamaan biasanya dibuat sesederhana mungkin agar mudah diingat dan cepat saat melakukan interaksi satu sama lain.

Baca juga : pengertian website dinamis dan statis

Penamaan use case biasanya diletakkan di awal frase agar mudah dikenali dan dibedakan antara sesama aktor yang ada dalam sistem. Bisa berupa kata kerja, nama orang, benda, atau hal lainnya yang sekiranya unik dan bisa membedakan satu dengan yang lainnya.

2. Aktor

Istilah lain yang akan sering Anda dengar saat sudah ada di dunia use case adalah aktor. Bukan diartikan secara harfiah melainkan bisa berupa proses sistem lain, bahkan orang yang berinteraksi dengan sistem yang telah dibuat tersebut. Simbol yang kerap dipakai adalah gambar orang.

Namun bukan berarti jika Anda menemukan simbol tersebut semuanya adalah orang, bisa saja berupa meisn pintar atau hanya benda mati saja. Mereka kerap menamai dengan nama barang atau kata kerja di awal frase kalimat aktor.

3. Asosiasi

Bentuk komunikasi yang dilakukan para aktor dalam sistem dinamakan dengan asosiasi. Simbol yang digunakan adalah garis lurus horizontal, ini sudah menjadi tanda internasional yang digunakan para pelaku yang ada dalam sistem.

Asosiasi merupakan simbol yang digunakan untuk menghubungkan link antar element. Interaksi yang dilakukan di dalamnya bisa dalam bahasa inggris ataupun bahasa lain tergantung dari para aktor dalam sistem tersebut.

4. Ekstend atau Extend

Ektend atau extend biasanya digambarkan dengan tanda panah yang mengarah pada use case tambahan pada sistem. Jadi saat dia bergabung sudah diketahui bahwa mereka adalah tambahan yang bisa saja berupa relasi.

Namun sebenarnya use case sendiri bisa berdiri sendiri tanpa memerlukan adanya relasi tambahan tersebut, hanya saja dengan adanya penambahan membuat semakin kuat dan cangkupannya lebih besar juga, misalkan sistem pengelolaan pariwisata Banjarmasin yang bisa diisi dengan wisata keren Banjarmasin, liburan alam bersama masyarakat Banjarmasin, dan semacamnya.

5. Include dan Generalisasi

Include sendiri digambarkan dengan anak panah yang mengarah pada use case yang dibutuhkan. Disini bedanya dengan extend adalah dimana relasi atau tambahan include memerlukan use case untuk menjalankan fungsinya tersebut.

Baca juga : pengertian state machine diagram

Generalisasi yang berarti umum merupakan hubungan antara dua buah case dimana yang satunya mempunyai fungsi yang lebih umum dibandingkan dengan yang lain. Satu lagi biasanya disebut spesialisasi (umum – khusus)

Contoh Studi Kasus

Sekarang Anda bisa mempelajari tahapan use case diagram dengan melakukan studi kasus agar bisa memahami betul. Sistem yang akan dibuat misalnya dengan nama aplikasi Sistem Informasi Manajemen Perusahaan Tegel. Berikut ulasannya:

1. Deskripsi

Tahap awal yang harus dibuat tentunya penjelasan tentang pengelolaan dokumen, anggota atau pekerja, client, pembelian, aturan yang harus dipenuhi saat memesan tegel, serta informasi yang akan diterima. Setelah itu jelaskan fungsi-fungsi yang ada di dalamnya seperti validasi dari semua aspek.

2. Case Diagram

Selanjutnya untuk menyelesaikan studi kasus diatas Anda memerlukan sebuah use case diagram, hal ini bisa mempermudah cara kerja aplikasi, ada 4 tahapan yang harus dijalankan dan dilalui dengan baik yaitu pendefinisian aktor, pembuatan use scenario, menggambarkan use case diagram, dan pendefinisian yang tepat.

Kesimpulan

Walaupun terkesan gampang-gampang susah, Anda tetap harus memperhatikan hal-hal penting lainnya. Salah satu alasannya yaitu diagram case juga sering dipakai dan diterapkan pada sistem tingkat tinggi.

Di sisi lain, menulis kasus dengan diagram case pada tingkat pencarian atau perincian yang lebih detail dan riskan akan bermanfaat di waktu mendatang. Selain memperluas cakupan, bisa juga membuat aktor yang ada di dalamnya semakin merasa diuntungkan karena mempunyai nilai yang tinggi ketika digunakan.

Intinya, pengertian use case diagram secara sederhananya adalah menggambarkan behavior atau kelakuan sistem yang nantinya akan dibuat dan dikembangkan. Secara lebih simplenya lagi satu sistem bisa digunakan oleh berbagai orang dan mengetahui berbagai fungsi yang ada di dalamnya.

Dzikry Hobi bergelut di bidang teknologi, digital marketing dan seo spesialist. CEO di agency digital Surabaya Masdzikry.com, lets work together.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *