Badan Pusat Statistik (BPS) adalah suatu lembaga yang bertugas mengolah data kependudukan di Indonesia. BPS bertugas mengelola data, salah satunya dari registrasi penduduk. Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangan registrasi penduduk?
Registrasi penduduk merupakan kegiatan pencatatan peristiwa seperti kelahiran, kematian, dan segala kejadian yang mengubah status sipil seseorang dari lahir hingga meninggal, termasuk perkawinan, perpindahan, dan perceraian.
Baca juga : Manfaat Komputer dalam Dunia Pendidikan
Sebagai Warga Negara Indonesia, Anda harus mencatat segala kejadian penting yang terjadi mulai lahir hingga meninggal. Hal ini juga termasuk salah satu aturan wajib sebagai penduduk Indonesia.
Lembaga-lembaga yang terkait kependudukan harus melakukan registrasi penduduk secara terus menerus. Contohnya adalah Departemen Agama yang mencatat kejadian perkawinan dan perceraian penduduk.
Selain registrasi penduduk, ternyata terdapat sumber data kependudukan lainnya yaitu sensus dan survei penduduk. Lantas, apa kelebihan dan kekurangan registrasi penduduk sebagai sumber data serta perbedaannya dengan sensus dan survei?
Perbedaan Registrasi Penduduk, Sensus, dan Survei
Sebelum membahas kelebihan dan kekurangan registrasi penduduk, Anda sebaiknya mengetahui terlebih dahulu perbedaan registrasi penduduk dengan sumber data kependudukan lainnya yaitu sensus dan survei penduduk.
Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan peran aktif penduduk. Sebagai penduduk Indonesia, Anda harus rutin melakukan pencatatan mengenai berbagai kejadian penting dengan mendatangi lembaga yang terkait dengan kependudukan.
Misalnya, jika menikah maka harus mendaftarkan pernikahan di KUA dan Departemen Agama agar data-data Anda sebagai penduduk tetap valid.
Dengan begini, registrasi penduduk dapat memberikan gambaran perubahan penduduk secara terus menerus.
Selain itu, instansi yang melakukan pencatatan registrasi penduduk biasanya lebih dari satu sehingga data yang tersedia lebih banyak dan valid.
Hal inilah yang juga menjadi poin penting jika membahas kelebihan dan kekurangan registrasi penduduk.
Sensus dan Survei Penduduk
Sensus penduduk merupakan kegiatan pengumpulan data dengan melakukan pencacahan semua populasi penduduk di seluruh Indonesia. Pelaksanaan sensus penduduk biasanya adalah sepuluh tahun sekali.
Survei penduduk juga merupakan kegiatan yang menyerupai sensus. Bedanya, kegiatan ini hanya mencacah beberapa penduduk saja. Kegiatan ini biasanya menjadi pelengkap dari sensus penduduk.
Kegiatan survei penduduk bertujuan untuk memperoleh data yang lebih spesifik dan rinci, misalnya mengenai perilaku penduduk, sikap, kepercayaan, karakteristik, dan lainnya. Pelaksanaan survei penduduk cenderung lebih sering daripada sensus penduduk.
Baca juga : Kelebihan dan Kekurangan Wawancara
Sensus dan survei hanya melibatkan peran petugas pendata yang mendatangi penduduk. Sensus dan survei penduduk juga hanya memberikan gambaran mengenai keadaan penduduk dalam kurun waktu tertentu saja.
Selain itu, lembaga yang mencatat sensus dan survei penduduk hanya Badan Pusat Statistik (BPS) saja sehingga menghasilkan data yang lebih terbatas.
Kelebihan dan Kekurangan Registrasi Penduduk
Setelah mengetahui perbedaan registrasi penduduk dengan sensus dan survei, selanjutnya adalah membahas mengenai kelebihan dan kekurangan registrasi penduduk yang perlu Anda ketahui:
Kelebihan Registrasi Penduduk
Keterlibatan aktif penduduk dalam proses registrasi menjadi salah satu kelebihan sistem registrasi penduduk daripada sumber data lainnya.
Dengan adanya registrasi penduduk, Anda dapat mengetahui perubahan yang terjadi dalam masyarakat secara berkala.
Hal ini mungkin terjadi karena masyarakat terus melakukan pencatatan atau pendaftaran setiap kejadian secara berkala.
Lembaga terkait juga dapat memperoleh data yang lebih lengkap dan akurat jika semua penduduk rutin melakukan registrasi dan cepat melakukan pelaporan setelah kejadian.
Selain itu, registrasi penduduk juga membutuhkan biaya yang relatif murah daripada sensus dan survei. Sebab, kegiatan ini hanya melibatkan peran aktif penduduk tanpa perlu merekrut petugas untuk terjun ke lapangan.
Hal-hal tersebut yang menjadi keunggulan ketika membicarakan kelebihan dan kekurangan registrasi penduduk, sehingga cara ini sangat efektif untuk memperoleh data kependudukan.
Kekurangan Registrasi Penduduk
Berbicara kelebihan dan kekurangan registrasi penduduk juga patut membicarakan mengenai kelemahan dari kegiatan ini.
Registrasi penduduk menghasilkan informasi lebih sedikit karena hanya mencatat beberapa kejadian tertentu saja.
Kegiatan ini sangat bergantung pada sistem, petugas, dan juga kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan registrasi. Sehingga apabila masyarakat mengabaikan perannya, maka kegiatan ini tidak dapat berjalan optimal.
Dalam kegiatan registrasi penduduk, sangat mungkin menghasilkan data dengan kualitas rendah apabila sistem pencatatan yang berlaku tidak bekerja dengan baik.
Kegiatan ini pelaksanaannya harus kontinyu, karena kecermatan dan kelengkapan data sangat bergantung pada konsistensi dan kontinuitas pencatatan.
Pelaksanaan registrasi penduduk secara de jure atau hanya mencatat data-data penduduk yang bertempat tinggal di negara yang melaksanakan kegiatan ini. Sehingga, data-data penduduk yang tinggal di luar negeri tidak dapat tercatat.
Penutup
Itulah informasi singkat terkait kelebihan dan kekurangan registrasi penduduk di Indonesia yang perlu Anda ketahui.
Baca juga : Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi Liberal
Sebagai Warga Negara Indonesia yang baik, Anda harus ikut serta mendukung pemerintah dalam melaksanakan kegiatan ini secara optimal dan berjalan dengan baik di Indonesia.