Fiksi dan nonfiksi merupakan dua istilah yang seringkali digunakan untuk mengelompokkan jenis cerita. Singkatnya, non fiksi merupakan cerita yang diangkat dari kejadian nyata sedangkan jenis cerita fiksi merupakan cerita yang diangkat dari hasil imajinasi.
Pengertian Cerita Fiksi
Cerita maupun buku fiksi merujuk pada cerita yang isinya tidak nyata, berupa rekaan, khayalan serta imajinasi. Hasil imajinasi ini tercipta dari pemikiran penulis, meskipun beberapa tokoh serta alur cerita bisa saja terinspirasi dari kejadian nyata.
Baca juga : pengertian dan jenis jenis cerita pendek
Lalu, apakah cerita fiksi yang diangkat dari kisah nyata kemudian masuk ke jenis cerita nonfiksi? Jawabannya cerita tersebut tetap termasuk cerita fiksi, karena penulis tetap memasukkan imajinasi mereka dalam pembuatan alur cerita maupun penokohan karakter.
Misalkan saja ada sebuah cerita yang memiliki karakter bernama Steve Jobs yang kemudian berhenti dari Reed College yang dan menjadi tokoh dunia. Sosok Steve Jobs memang nyata, kampus Reed College juga bisa ditemukan namun alur cerita yang dibuat tidak benar adanya.
Sehingga seluruh kejadian dalam cerita tersebut bukanlah cerita nyata meskipun sosok dan latar tempat adalah benar. Meskipun penulis cerita fiksi menggunakan imajinasi untuk membangun cerita, namun mereka tetap harus melakukan riset.
Hal ini untuk membuat cerita yang diciptakan mampu diterima oleh pembaca dan terkesan masuk akal. Sehingga para pembaca bisa tertarik untuk membaca cerita yang unik namun tetap memiliki dasar pemikiran yang benar.
Ciri-Ciri Cerita Fiksi
Terdapat berbagai karakteristik yang membedakan cerita fiksi dengan cerita non fiksi. Ciri-ciri cerita fiksi adalah sebagai berikut:
- Merupakan bentuk imajinasi dari penulis dan bersifat rekaan
- Kebenaran yang relatif dan tidak harus bersifat mutlak
- Bahasa yang digunakan bersifat konotatif maupun bersifat sindiran
- Tidak mempunyai sistematika penulisan yang baku
- Emosi dari para pembaca merupakan sasaran penulisan
- Mengandung moral dan amanat tertentu
Jenis Jenis Cerita Fiksi
Ternyata cerita fiksi juga memiliki beberapa jenis yang memiliki perbedaan antara satu jenis dan lainnya. Berikut dibawah ini ialah macam macam cerita fiksi dan contohnya yang perlu Kamu ketahui agar semakin tau dan banyak ilmu.
1. Dongeng
Apakah saat kecil Kamu sering diceritakan dongeng oleh orang tua sebelum tidur? Cerita dongeng merupakan salah satu jenis cerita fiksi yang paling terkenal. Dongeng merupakan salah satu sastra lama yang menceritakan tentang peristiwa yang dibuat berdasarkan khayalan.
Cerita dongeng merupakan salah satu bentuk cerita tradisional yang diceritakan secara turun temurun. Menurut para ahli, salah satu tujuan dongeng ialah untuk menghibur pembaca dan mengandung pesan moral dalam cerita agar manusia senantiasa selalu berbuat baik.
Terdapat beberapa jenis dongeng yang cukup akrab dengan kehidupan sehari hari, berikut dibawah ini ialah jenis jenis dongeng yang perlu diketahui.
- Fabel, jenis dongeng ini merupakan bentuk cerita fiksi pendek yang memiliki tokoh utama binatang yang berperilaku sesuai manusia. Misalnya kelinci yang dapat berbicara dan berjalan, contoh fabel yang terkenal ialah dongeng si kancil, kisah semut dan belalang dan masih banyak lainnya.
- Sage, jika cerita dongeng menggambarkan tentang unsur kepahlawanan maka dongeng ini termasuk dalam jenis sage. Contoh cerita sage ialah Si Buta Dari Gua Hantu, Si Pitung, Lutung Kasarung dan lainya.
- Mitos, cerita yang memiliki kaitan dengan kepercayaan masyarakat, makluk halus dan dewa dewa termasuk dalam cerita mitos. Contoh cerita ini diantaranya Tangkuban Perahu, Nyai Roro Kidul, Jaka Tarub dan Dewi Nawangwulan.
- Legenda, cerita ini merupakan kisah yang menggambarkan tentang asal usul terjadinya suatu tempat maupun kejadian alam. Contoh cerita legenda ialah legenda Danau Toba yang menceritakan proses terbentuknya danau toba dan kaitannya dengan seekor ikan.
- Parabel, cerita yang memiliki nilai nilai kehidupan dan pendidikan termasuk dalam jenis dongeng parabel. Contohnya ialah cerita Malin Kundang yang mengandung nilai bahwa anak harus selalu menghargai ibunya.
Unsur Intrinsik Dongeng
Terdapat 6 unsur intrinsik yang ada pada cerita dongeng, yakni sebagai berikut :
- Tema
- Tokoh serta Penokohan
- Alur / plot cerita
- Sudut pandang
- Latar / setting tempat serta waktu
- Amanat
Ciri-Ciri Dongeng
Berikut ini ialah ciri-ciri cerita yang disebut sebagai dongeng, diantaranya yaitu :
- Memiliki alur cerita yang sederhana
- Cerita yang singkat dengan alur yang cepat
- Penokohan / karakter tokoh tidak dideskripsikan secara detail
- Cerita ditulis dengan gaya penceritaan lisan
- Mengandung tema dan pesan yang ingin disampaikan
- Terdapat pendahuluan yang singkat
2. Novel
Salah satu jenis cerita fiksi yang paling banyak disukai ialah novel, apakah Kamu salah satu penikmat novel? Menurut KBBI, novel adalah suatu karangan prosa dengan cerita yang panjang serta mengandung unser cerita kehidupan seseorang. Penokohan dan penjelasan karakter dilakukan secara mendetail.
Novel pada umumnya berhubungan dengan pengalaman manusia, dimana peristiwa yang diceritakan saling berhubungan dengan orang dan waktu. Terdapat berbagai jenis novel yang diciptakan mulai dari novel sejarah, romantis, komedi dan tema lainnya.
Unsur-Unsur Novel
Dalam sebuah cerita novel, terdapat dua unsur yang ada didalamnya yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. simak lebih lanjut pembahasan unsur unsur novel di bawah ini.
A. Unsur Intrinsik
Unsur unsur yang membentuk novel dan berasal dari dalam novel disebut sebagai unsur intrinsik. Berikut ini ialah unsur intrinsik yang terdapat pada sebuah novel
- Tema, ide dasar dari sebuah novel yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah cerita yang utuh. Contohnya dalam novel “Hafalan Sholat Delisa” tema yang diangkat ialah perjuangan dan ketegaran
- Alur, merupakan pola pengembangan cerita yang didasarkan pada sebab dan akibat. Pembagian alur diantaranya ialah pengantar cerita, penjelasan situasi, konflik, klimaks dan penyelesaian masalah. Jenis alur cerita ialah alur maju, mundur dan campuran (maju dan mundur)
- Latar, dalam sebuah novel digambarkan keadaan cerita mulai dari tempat cerita, waktu dan suasana. Tidak menutup kemungkinan terdapat lebih dari 1 latar pada sebuah cerita novel
- Tokoh, merupakan karakter yang dikembangkan oleh penulis untuk membuat cerita menjadi lebih hidup.
Penokohan, setiap tokoh memiliki karakter yang berbeda beda dan pembaca bisa menilainya dari dialog dan penjelasan penulis. Terdapat tiga watak tokoh yakni protagonis (baik), antagonis (jahat) serta karakter pendukung (karakter sekunder) - Gaya bahasa, sebagai salah satu karya sastra biasanya penulis menggunakan berbagai gaya bahasa. Mulai dari penggunaan majas hiperbola, metafora serta personifikasi.
- Amanat, pesan yang ingin disampaikan oleh penulis dalam sebuah cerita. Biasanya amanat bisa diinterpretasikan sendiri oleh para pembaca.
B. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik merupakan unsur pembentuk novel yang berasal dari luar, berikut ialah unsur ekstrinsik pada novel. Kamu tidak bisa menemukan unsur unsur ini langsung dalam novel, namun unsur ini memiliki pengaruh yang besar pada suatu karya novel. Berikut ialah unsur ekstrinsik yang terdapat pada suatu novel
- Latar Belakang Penulis, latar belakang pendidikan, lingkungan, tempat tinggal dan keluarga dari penulis mempengaruhi cerita yang dibuat. Misalkan penulis merupakan seorang yang tinggal di luar negeri, maka kisahnya tersebut dapat menjadi ide dari novel yang dibuat.
- Latar belakang masyarakat, kondisi tempat tinggal dan tumbuh dari penulis juga mempengaruhi penulisan cerita. Jika penulis tinggal di masyarakat yang menjunjung kebudayaan setempat, maka hal ini bisa menjadi ide cerita yang dikembangkan
- Nilai nilai kehidupan, salah satu ciri dari cerita fiksi ialah terdapat amanat dalam cerita. Berbagai nilai kehidupan seperti nilai sosial, nilai agama dan moral menjadi perhatian bagi para penulis.
Ciri Ciri Novel
Suatu karya sastra disebut sebagai novel jika memiliki ciri ciri sebagai berikut :
- Memiliki alur cerita yang kompleks
- Memiliki jumlah halaman yang tebal dan jumlah kata pada umumnya lebih dari 35.000
- Ditulis dengan narasi dan deskripsi yang detail untuk menggambarkan suasana
- Terdapat kalimat yang diulang ulang
- Butuh waktu cukup lama bagi pembaca untuk menamatkan cerita
Contoh judul novel yang terkenal di Indonesia diantaranya Bumi Manusia karya Ananta Toer, Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan masih banyak lainnya.
3. Cerita Pendek
Jenis cerita fiksi singkat yang juga digemari oleh para pembaca ialah cerita pendek, seperti namanya cerita ini memiliki alur cerita yang pendek. Cerita pendek mengisahkan masalah yang dialami oleh tokoh dan diceritakan secara ringkas. Pada umumnya, jumlah kata dalam cerita pendek tidak melebihi 10.000 kata sehingga bisa diselesaikan dalam sekali membaca.
Struktur Cerita Pendek
Dalam sebuah cerita pendek, terdapat beberapa elemen yang membuat cerpen menjadi satu kesatuan. Berikut ini ialah struktur penyusunan cerpen yang baik dan tepat
- Abstrak, pendahuluan dan pemaparan awal untuk menyampaikan sebuah cerita pendek. Namun, kehadiran abstrak merupakan pelengkap sehingga bisa ada maupun tidak dalam satu cerpen
- Orientasi, menjelaskan bagaimana latar waktu, tempat dan suasana dalam cerpen
- Komplikasi, pemaparan masalah awal yang dihadapi oleh tokoh
- Evaluasi, klimaks permasalahan yang dialami oleh tokoh
- Resolusi, akhir permasalahan dari sebuah cerita dan dijelaskan bagaimana solusi penyelesaian masalah tersebut
- Koda, pesan yang ingin disampaikan oleh para penulis
Unsur-Unsur dan Fungsi Cerita Pendek
Unsur-unsur cerpen sama seperti unsur-unsur yang ada di novel yakni terdapat unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Fungsi cerita fiksi bagi para pembaca bisa didapatkan dengan membaca sebuah cerpen. Terdapat beberapa fungsi dari cerpen diantaranya ialah
- Rekreatif, sebagai hiburan bagi pembaca
- Estetis, memiliki keindahan dan memberikan rasa puas bagi pembaca
- Didaktik, memiliki nilai pembelajaran
- Moralitas, membuat pembaca mengetahui mana yang baik dan benar
- Religiusitas, memberikan pembelajaran religius
4. Roman
Roman merupakan suatu cerita yang memiliki alur kejadian bersambung antara para tokohnya. Biasanya, dalam cerita roman dikisahkan perjalanan hidup tokoh mulai dari lahir hingga meninggal dunia.
Ciri-Ciri Roman
Berikut ini ialah karakteristik cerita roman yang membedakannya dengan karya sastra lainnya.
Memiliki alur cerita kompleks
Penggambaran setiap karakter dilakukan dengan mendetail
Menceritakan kisah hidup tokoh secara lengkap sesuai alur waktu
Jenis-Jenis Roman
Terdapat berbagai jenis roman yang dibedakan berdasarkan pembagian ceritanya, diantaranya yaitu :
- Roman Percintaan
- Roman Petualangan
- Roman Pendidikan
- Roman Anak dan Remaja
- Roman Kriminal dan Detektif
- Roman Psikologi
- Roman Hiburan
Contoh roman yang terkenal di antaranya ialah roman “Hulubalang Raja” yang ditulis oleh Nur Sultan Iskandar dan merupakan jenis roman sejarah. Kemudian ada cerita roman percintaan yang ditulis oleh O,M Taufik yang berjudul “Medan di Waktu Malam”
Penutup
Demikianlah penjelasan saya mengenai jenis jenis cerita fiksi yang ternyata memiliki karakteristik berbeda beda. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan Kamu mengenai karya sastra, sekian dan terimakasih telah berkunjung di website masdzikry, sampai jumpa pada postingan selanjutnya.